Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hal yang Harus Diperhatikan Para Startup agar Dilirik Investor Besar

Kompas.com - 11/02/2021, 09:02 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai startup saat ini banyak bermunculan di Tanah Air. Agar bisa berkembang diperlukan banyak modal untuk mengeksekusinya.

Salah satu sumber modal untuk mengembangkan bisnis yang dirintis startup adalah dari investor.

Wakil Sekjen Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Andreas Surya membeberkan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para startup agar dilirik oleh para startup besar.

Baca juga: Investor Bitcoin Sebut Tweet Elon Musk soal Dogecoin Mengkhawatirkan, Mengapa?

"Pertama adalah tim pendiri atau CEO. Mereka akan melihat apakah tim pendiri mempunyai kapabilitas untuk mengembangkan dan menjalankan bisnis atau tidak," ujarnya dalam webinar Strategi dan Teknik PMV Menilai Kelayakan Startup yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (10/2/2021).

Menurut dia faktor ini cukup penting. Sebab berjalan atau tidaknya startup  tergantung bagaimana CEO-nya berperan.

Kedua adalah pangsa pasar. Perusahaan modal ventura akan melihat seberapa besar potensi pasar yang berkembang untuk bisnis yang akan dijalankan oleh startup tersebut. Hal ini akan berpengaruh pada produk yang diolah.

"Apakah produk dapat diterima di pasar dan memiliki diferensiasi dibanding kompetitor lain? Setidaknya harus ada yang unik dan yang berbeda dari pemain sebelah," ucapnya.

Terakhir adalah potensial. Dia bilang, modal ventura akan menilai dari sisi finansial untuk melihat apakah startup tersebut akan menguntungkan di masa mendatang.

Baca juga: Hingga Januari, Sudah Tersedia 100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

"Historis finansial akan lihat, proyeksi juga kita lihat. Asumsinya apakah cocok atau enggak dan ini penting. Dulu mungkin investor enggak peduli profit tapi sekarang ini mulai penting, apakah bisnis ini make sense dan dalam satu titik akan mencapai profit," jelas dia.

Dia menyebut tidak masalah jika startup tidak mencatatkan profit di 5-6 tahun di awal, asal tidak selamanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com