Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Smart Grid, Mungkinkan Masyarakat Ikut Pasok Listrik

Kompas.com - 11/02/2021, 12:05 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan, setiap tahun mulai tahun 2020 sampai 2024 diinstal 5 sistem kelistrikan smart grid di Jawa-Bali. Sehingga pada 2024 ditargetkan terdapat 25 smart grid beroperasi di Jawa-Bali.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad mengatakan, teknologi smart grid merupakan salah satu strategi yang diupayakan oleh pemerintah dalam penyediaan listrik nasional sehingga seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan listrik dalam jumlah yang cukup.

"Pemanfaatan teknologi smart grid tidak terbatas pada konsumen listrik perkotaan dan skala besar, teknologi smart grid juga dapat dimanfaatkan pada smart micro grids skala kecil di pedesaan dan daerah terpencil dengan akses yang sulit ke jaringan transmisi," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (11/2/2021).

Baca juga: PLN Raih Pendanaan Rp 4,3 Triliun untuk Kembangkan Sistem Kelistrikan Jatim-Bali

Lebih lanjut Munir menjelaskan, smart grid merupakan sistem jaringan tenaga listrik yang dilengkapi dengan teknologi informasi dan teknologi komunikasi canggih yang dapat memungkinkan sistem pengaturan tenaga listrik secara efisien, menyediakan keandalan pasokan tenaga listrik yang tinggi, pemanfaatan sumber energi terbarukan, dan memungkinkan partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik.

Sementara itu, Koordinator Kerjasama Ketenagalistrikan Senda H Kanam mengatakan, konsep smart grid telah mengikuti tren industri 4.0 yang di mana konsumen dalam hal ini juga dapat berperan sebagai produsen, dapat memproduksi, menyimpan dan menjual listrik kepada penyedia atau sesama konsumen listrik.

"Jadi konsumen semakin cerdas untuk memanfaatkan listrik dan didukung peralatan cerdas," katanya.

Kendati demikian, Senda mengakui, instalasi smart grid dihadapi oleh sejumlah tantangan, seperti besarnya biaya investasi dan organisasi sistem pelaksanaan mengenai komitmen organisasi.

“Selain itu peraturan untuk standarisasi dan teknologi yang menuntut pengaplikasian yang berbeda," katanya.

Baca juga: Targetkan 1 Juta Smart Meter Terpasang, Pelanggan PLN Bisa Jadi Produsen Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com