KOMPAS.com – Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi memastikan, penyerahan bantuan sosial tunai (BST) Kementerian Sosial (Kemensos) telah diberikan kepada seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) Tionghoa sebelum 12 Februari 2021.
Penyerahan BST ini, kata Faizal, dimaksudkan untuk membantu para KPM Tionghoa di Tangerang agar bisa merayakan Imlek dengan suka cita.
“BST ini kami serahkan langsung kepada KPM dan lewat komunitas. Penyaluran banyak dilakukan di Kelurahan Kedaung Baru, Tangerang. Di sana banyak warga keturunan Tionghoa yang dikenal dengan Cina Benteng,” paparnya.
Sebelumnya, Kemensos melalui Pos Indonesia memberikan BST senilai Rp 300.000. Bantuan ini diberikan kepada KPM dengan total penerima bantuan sebanyak sepuluh juta KPM seluruh Indonesia.
Baca juga: Kemendagri Bantu Kemensos Benahi Akurasi DTKS
Sementara itu, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Charles Sitorus menegaskan, komitmen Pos Indonesia adalah memastikan penyaluran BST dilakukan sesuai protokol kesehatan (prokes).
“Penyaluran tetap memperhatikan prokes sesuai anjuran pemerintah. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Charles dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (12/2/2021).
Ia menuturkan, sepanjang 2020, sebanyak 97 persen KPM telah menerima BST yang disalurkan Pos Indonesia. Distribusi BST ini dilaksanakan di seluruh pelosok nusantara.
“Pada 2021, kami berharap tingkat penyaluran bisa mencapai 100 persen. Namun, hal ini sangat bergantung pada situasi lapangan dan kelengkapan data,” kata Charles.
Baca juga: Kemensos Akui Data Bansos Tak Akurat karena Bertambahnya Warga Miskin Baru
Menimpali pernyataan Faizal dan Charles, Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos Asep Sasa Purnama mengatakan, bantuan sosial tersebut harus bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Pemanfaatan secara maksimal yang dimaksud Asep, contohnya adalah dengan penggunaan BST untuk membeli kebutuhan pokok.
“Artinya bantuan ini tidak boleh dipergunakan untuk membeli rokok atau minuman keras. Tidak boleh digunakan untuk membeli barang-barang tidak bermanfaat,” ujarnya.
BST dari Kemensos yang disalurkan Pos Indonesia tersebut ternyata diterima dengan rasa syukur oleh KPM.
Baca juga: Tahun Ini, Kemensos Anggarkan Rp 45 Triliun untuk Bantuan Sembako
Salah satunya Sujati, KPM dari Kelurahan Kedaung Baru, Kota Tangerang. Ia menerima BST setelah tahun sebelumnya menerima bantuan beras dari Kemensos.
“Saya sangat bersyukur. Uang ini bisa menjadi modal untuk membuat kue sesuai permintaan pelanggan. Terlebih, menjelang Imlek, permintaan kue memang meningkat,” katanya.