Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPnBM 0 Persen, Ekonom: Prioritas Belanja Masyarakat Bukan Beli Mobil Baru

Kompas.com - 14/02/2021, 14:14 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan memberikan insentif fiskal berupa penurunan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan bermotor mulai 1 Maret 2021 mendatang.

Relaksasi pajak bagi mobil baru itu sebagai upaya pemerintah untuk mendongkrak kinerja industri manufaktur, khususnya otomotif, yang lesu akibat pandemi Covid-19.

Kendati demikian, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, kebijakan tersebut bertentangan dengan mobilitas penduduk yang saat ini terbatas. Terlebih, pemerintah sendiri yang menggaungkan pengurangan aktivitas di luar rumah.

Baca juga: Ini Kriteria Mobil Baru yang Dikenai Pajak 0 Persen Mulai Bulan Depan

"Ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian. Apakah bisa insentif PPnBM akan langsung naikkan penjualan mobil? Saat ini masalah mobilitas penduduk yang masih rendah, membuat prioritas belanja masyarakat bukan beli mobil baru," ujar Bhima kepada Kompas.com, dikutip Minggu (14/2/2021).

Menurut dia, saat ini prioritas belanja masyarakat bukanlah barang mewah, tetapi pada kebutuhan sehari-hari berupa makanan, minuman, bahkan kesehatan. Hal itu seiring dengan target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang ingin penyebaran virus corona terkendali pada September 2021.

"Sedangkan kendaraan bermotor saat ini bukan prioritas utama, masih dianggap kebutuhan tersier, bahkan di kelas menengah," lanjutnya.

Di sisi lain, persoalan relaksasi pajak ini juga akan mengakibatkan turunnya penerimaan negara dari kendaraan bermotor. Padahal, rasio pajak terus mengalami penurunan dan negara pun sedang menghadapi pelebaran defisit anggaran.

Bhima menekankan, bagaimana pun penerimaan pajak dari kendaraan bermotor sangat penting untuk menambal pendapatan negara di tengah tekanan pandemi Covid-19.

"Kalau penerimaan pajak turun maka defisit melebar konsekuensi ke potong anggaran yang esensial atau cari pinjaman utang baru," pungkasnya.

Untuk diketahui, rencannya pemerintah merelaksasi PPnBM secara bertahap selama 9 bulan, yang tiap tahap berlangsung dalam 3 bulan. Terdiri dari tahap pertama dengan PPnBM 0 persen, tahap kedua PPnBM 50 persen, dan tahap ketiga PPnBM 25 persen.

Relaksasi PPnBM ini diperuntukkan bagi mobil pada segmen kendaraan dengan cc < 1500 yaitu untuk kategori sedan dan 4x2. Insentif tersebut pun ditargetkan akan mulai diberlakukan pada 1 Maret 2021.

Baca juga: Pemerintah Bebaskan PPnBM Mobil Mulai Bulan Depan, Ini Skenarionya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com