Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor RI Turun pada Awal 2021, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/02/2021, 14:05 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja impor mencapai 13,34 miliar dollar AS pada Januari 2021. Angka tersebut turun 6,49 persen dibandingkan dengan posisi Januari 2020.

Di sisi lain, bila dibandingkan dengan periode Desember 2020, maka kinerja impor juga mengalami kontraksi sebesar 7,59 persen.

"Ini terjadi karena adanya penurunan impor baik untuk migas, sebesar 21,90 persen, dan untuk barang-barang non migas sebesar 4 persen," ujar Suhariyanto ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Kamis (15/2/2021).

Baca juga: Angka Kemiskinan RI Kembali Sentuh 10 Persen

Suhariyanto mengatakan, penurunan impor terjadi lantaran penggunaan barang secara keseluruhan mengalami kontraksi.

Realisasi kinerja impor berdasarkan penggunaan barang terjadi baik secara bulanan maupun tahunan.

Untuk barang konsumsi, kontraksinya secara tahunan sebesar 2,92 persen, sementara bulanan mencapai 17 persen.

"Pada beberapa barang konsumsi yang impornya turun cukup dalam di Januari yakni impor bawang putih, impor dari China itu menurun, kemudian boneless animal, frozen dari India itu alami penurunan, dan impor apel China juga turun," kata Suhariyanto.

"Kemudian impor untuk milk cream and powder dari New Zealand, dan ada alagi anggur segar dari China," sambungnya.

Baca juga: Awal Tahun, Neraca Perdagangan RI Surplus 1,96 Miliar Dollar AS

Sementara itu, untuk bahan baku atau penolong mengalami kontraksi 2,62 persen secara bulanan, dan 6,10 persen secara tahunan.

Adapun untuk barang modal kontraksinya sebesar 21,23 persen secara bulanan, dan 10,72 persen secara tahunan.

Peningkatan impor tercatat dari Afrika Selatan, Kanada, Pakistan, Vietnam, dan Finlandia. Sebaliknya impor dari China mengalami penurunan tajam.

"Pangsa pasar impor kita tidak berubah, pertama dari China, Jepang, Korsel, Singapura, dan Amerika Serikat," ucapnya.

Baca juga: Akibat Pandemi, Jumlah Penduduk Miskin RI Naik Jadi 27,55 Juta Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com