Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM Virtual Expo (UVO) 2021 Diharapkan Bisa Perluas Pasar Ekspor

Kompas.com - 16/02/2021, 19:19 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, ajang UKM Virtual Expo (UVO) 2021 diharapkan dapat memperluas pasar ekspor produk UMKM hingga kemudian dapat membangkitkan perekonomian nasional.

“Penyelenggaraan UKM Virtual Expo di tengah pandemi Covid-19 ini sangat baik untuk mendorong agar omzet UMKM naik karena sekarang eranya digital,” ujar Teten saat menghadiri pembukaan UKM Virtual Expo (UVO) 2021 dengan tema ”Wonderfood UKM, Kudu Setrong Say No To Nglokro” secara daring, mengutip siaran resminya, Selasa (16/2/2021).

Teten menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung penyelenggaraan UKM Virtual Expo 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Bank Jateng.

Baca juga: Kemenkop UKM Siapkan Sejumlah Stimulus untuk UMKM pada 2021

Teten berharap penyelenggaraan pameran virtual ini, bisa lebih sukses dibandingkan ajang serupa tahun lalu yang berhasil membantu pemasaran produk UKM ke seluruh Indonesia bahkan sampai ke luar negeri seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Qatar, Hongkong, Macau, Belanda, Irak, Australia, Turki, dan India.

Saat ini, perekonomian Indonesia dan 220 negara di dunia masih dihadapkan dengan dampak pandemi Covid-19.

Data BPS menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 minus 2,07 persen, turun jauh jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2019 yang ada di level 5,02 persen.

“Namun, kita harus terus optimistis karena UMKM adalah penggiat ekonomi yang paling handal, dapat tumbuh, bertahan, dan beradaptasi sangat cepat,” kata Teten.

Terkait potensi ekonomi Jawa Tengah, Teten mengatakan, nilai neraca perdagangan pada Oktober 2020 mengalami surplus sebesar 17,44 juta dollar AS yang dipicu oleh surplus sektor non-migas.

Baca juga: Kemenkop UKM Kembangkan Inkubasi Usaha Terintegrasi

Surplus menunjukkan sisi permintaan mengalami kenaikan sehingga meningkatkan produksi UMKM dan menciptakan lapangan kerja.

Menurut dia, produk makanan dan minuman merupakan salah satu sektor penyelamat UMKM.

Data BPS menunjukkan pada tahun 2020, Industri makanan dan minuman tetap bertumbuh 1,66 persen (year on year) didukung oleh produksi padi dan permintaan CPO.

“Jawa Tengah memiliki banyak UMKM yang unggul dan berpotensi untuk bisa kita terus kembangkan,” kata Teten.

Teten menambahkan, platform digital dalam konteks ini akan cukup membantu dalam membuka market digital terutama untuk produk groceries seperti sayuran dan buah-buahan yang membutuhkan waktu cepat untuk bisa sampai ke konsumen.

Baca juga: Kemenkop UKM Fokus Kembangkan 6 Program Ini pada 2021

Ia mengajak semua pihak untuk fokus pada pelaksanaan dan pengawasan program yang mendukung UMKM, di antaranya kemudahan untuk pelaku usaha yang diatur UU Cipta Kerja atau dukungan pada program Belanja Kementerian dan Lembaga sebesar 40 persen untuk UMKM.

“Untuk memperbesar kapasitas UMKM berkontribusi dalam ekspor nasional, kami mendorong UMKM masuk ke sektor formal, mendorong pengelolaan UMKM berkoperasi dan berkelompok dalam skala ekonomis,” kata dia.

Selain itu, lanjut Teten, pemerintah juga mendorong pengembangan UMKM berbasis komoditi unggulan, sehingga lebih mudah masuk ke dalam rantai pasok global termasuk dengan meningkatkan UMKM masuk ke dalam ekosistem digital.

“Inilah di antara prioritas kami untuk mendukung UMKM kita naik kelas dan go global,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com