Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Traveloka akan IPO di Bursa AS, Ini Kata Pengamat

Kompas.com - 16/02/2021, 21:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Traveloka, startup perjalanan online terbesar di Asia Tenggara yang berbasis di Indonesia, dikabarkan akan mencatatkan sahamnya di Amerika Serikat (AS) tahun ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (16/2/2021), Traveloka akan IPO melalui perusahaan akuisisi bertujuan khusus (special purpose acquisition company/SPAC) untuk mengumpulkan dana segar.

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan Selasa (16/2/2021), Chief Executive Officer Traveloka, Ferry Unardi mengatakan, listing di bursa dengan mekanisme SPAC merupakan cara yang sangat efisien.

Baca juga: Minat Investor Cukup Tinggi, Sustainability Bond BRI Kelebihan Permintaan hingga 8 Kali

Ferry melanjutkan, Traveloka juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah resmi melantai di bursa AS.

"Jika kami dapat melakukannya lebih cepat, selanjutnya kami dapat fokus pada eksekusi dan mengembangkan perusahaan," terang Ferry seperti dikutip Bloomberg via Kontan.co.id, Selasa (16/2/2021).

Sejumlah investor termasuk Expedia Group Inc., Rocket Internet SE, sovereign wealth fund milik Singapura yakni GIC Pte, dan JD.com, telah membantu meningkatkan valuasi Traveloka selama bertahun-tahun.

Adapun valuasi unicorn sektor travel tersebut bernilai 3 miliar dollar AS pada tahun 2017, menurut laporan CB Insights.

Bloomberg juga melaporkan, Traveloka dikabarkan telah memilih JPMorgan Chase & Co untuk membantu dalam melakukan listing. Ferry mengatakan, Traveloka akan menjajaki opsi merger atau akuisisi setelah hajatan IPO selesai digelar.

Baca juga: 10 Surat Utang Bakal Diterbitkan Senilai Rp 10,5 Triliun

Direktur Eksekutif ICT Institute dan pengamat start-up Heru Sutadi menilai, saat pandemi seperti sekarang bukanlah waktu yang tepat bagi Traveloka untuk melakukan IPO.

Sebab, industri pariwisata yang digeluti Traveloka merupakan salah satu sektor yang terkena dampak Covid-19. Ini berimbas pada layanan transportasi dan akomodasi. Aplikasi yang menawarkan layanan tersebut juga pasti terkena dampak hebat. Alhasil, secara bisnis, trafik dan transaksi perusahaan di sektor ini pasti akan menurun.

"Saran saya menunggu lalu lintas transportasi dan akomodasi normal atau mendekati normal, baru layak untuk IPO," terang Heru saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (16/2/2021).

Di saat pandemi saat ini, pelaku pasar akan selektif dan membeli saham yang dinilai prospektif. Ditambah, daya beli masyarakat juga menurun.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Traveloka akan IPO di bursa AS di tengah pandemi, ini kata pengamat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com