Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Fintech Lending Salurkan Pembiayaan PEN Rp 262,2 Miliar

Kompas.com - 17/02/2021, 19:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri jasa keuangan pinjam meminjam berbasis teknologi atau fintech lending, turut berpartisipasi aktif melakukan pembiayaan terkait dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Deputi Direktur Pengaturan, Perizinan, dan Pengembangan Fintech Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Munawar Kasan mengatakan, sampai dengan akhir tahun lalu fintech lending telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 262,2 miliar.

"Penyaluran pinjaman di program PEN ini melalui fintech lending memang ada. Jumlahnya itu sekarang sampai akhir Desember kemarin Rp 262,6 miliar jadi ada 48.629 rekening pinjaman," tuturnya dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Menkop Teten: Fintech Sangat Dibutuhkan Pelaku UMKM

Menurut dia, dengan data masyarakat hingga usaha segmen mikro dan kecil yang dimiliki, menjadi kelebihan tersendiri bagi fintech lending untuk menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

"Hadirnya (fintech) memang dalam rangka untuk membantu UMKM," ujarnya.

Selain itu, fintech lending juga disebut aktif melakukan restrukturisasi kredit kepada para debitur terdampak pandemi, meskipun hanya berperan sebagai perantara.

"Kalau restrukturisasi di industri p2p lending yang memberikan kewenangan adalah lendernya atau yang memberi pinjaman. Jadi platform hanya memfasilitasi," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah menjelaskan, saat ini terdapat 148 penyelenggara fintech p2p lending yang diperkenankan untuk menyalurkan pembiayaan dalam rangka mendukung program PEN.

Dengan masih rendahnya jumlah penyelenggara itu, Kuseryansyah meyakini, kesempatan fintech lending lain untuk berkontribusi pun masih tinggi.

"Kami yakin ini perlahan tapi pasti platform fintech lending akan turun bekerjasama dengan bank jangkar. Karena progres kerjasama fintech lending itu semakin gencar," ucapnya.

Baca juga: Ini Masalah yang Kerap Terjadi Saat Fintech Melakukan Pencocokan Data

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com