Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Kaya Raya Mendadak, Jangan Lupa Bayar Utang hingga Investasi

Kompas.com - 18/02/2021, 16:03 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 255 warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak kaya raya lantaran mendapatkan uang ganti rugi pembebasan tanah oleh PT Pertamina (Persero).

Ratusan warga mendapatkan uang ganti rugi rata-rata Rp 8 miliar, tergantung dengan besaran tanah yang diambil alih oleh Pertamina untuk proyek kilang.

Banyak dari warga yang tiba-tiba kaya raya itu kemudian menggunakan uang yang mereka dapatkan untuk membeli mobil. Bahkan, secara keseluruhan, ada 176 unit mobil yang dibeli oleh warga desa tersebut dan menjadi viral di media sosial.

Namun, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh warga dengan uang tersebut agar tak hangus dan menguap begitu saja lantaran dibelanjakan untuk hal-hal konsumtif.

Baca juga: Jika Kaya Mendadak Seperti Warga Tuban yang Dapat Ganti Rugi Tanah, Apa yang Sebaiknya Dibeli?

Berikut tips yang bisa dilakukan:

1. Bayar Utang dan Sedekah

Hal paling utama jika mendapatkan rejeki nomplok adalah mengingat-ngingat apakah ada kewajiban yang harus dipenuhi dan diselesaikan.

Bila ada kewajiban dalam bentuk utang, maka alangkah lebih baiknya uang yang didapatkan untuk melunasi utang yang bersangkutan.

"Besar maupun kecil, utang baru apalagi utang lama, langsung lunasi. Kalau perlu ditambahkan pembayarannya jika itu utang pada personal," ujar Perencana Keuangan Ahmad Ghazali ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

"Jangan lupa bersedekah, berbagi dengan keluarga besar, tetangga sekitar, atau siapapun yang tidak dikenal," lanjut dia

2. Pemulihan Aset 

Hal yang perlu dilakukan adalah pemulihan aset atau uang yang didapatkan dari menjual tanah kembali dibelikan tanah. Tujuannya, agar aset properti yang dimiliki tidak berkurang.

"Jika rumah yang tergusur, tentu harus beli rumah tempat tinggal lagi. Jika hanya tanah saja yang tergusur, tentu sebaiknya beli tanah lagi walaupun lebih murah, tapi harus punya tanah lagi dengan luasan yang sama atau lebih besar," ujar Ahmad.

Apalagi jika yang tergusur adalah tanah perkebunan sebagai sumber panghasilan, maka harus diganti dengan membeli sumber penghasilan lain (modal usaha atau tanah perkebunan lain).

Baca juga: Siapkan Hal Ini Jika Anda Mau Dilirik Erick Thohir Jadi Bos BUMN

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com