Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Meningkatkan Nilai Brand Bisnis Anda

Kompas.com - 19/02/2021, 18:38 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak produk UMKM lokal yang kesulitan bersaing dengan produk impor. Padahal, kualitas produk lokal tidak kalah jauh, bahkan bisa lebih baik dari barang impor.

CEO Garis Temu Giorrando Grissandy mengatakan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pelaku UMKM meningkatkan nilai brand atau merek sehingga menarik perhatian para konsumen.

"Pertama adalah gaungkan kebanggaan atas produk dan brand yang dimiliki. Sebagai brand lokal, tunjukkan rasa bangga sebagai pemilik produk serta kualitas produk yang Anda dimiliki," ujarnya dalam ShopeePay Talks, dikutip Jumat (17/2/2021).

Menurut dia, agar pemain lokal bisa bangga atas produknya dan lebih kenal dengan apa yang dijual, terlebih dahulu bisa melakukan riset dasar untuk mengetahui tren yang saat menjadi perbincangan publik untuk menciptakan strategi komunikasi yang relevan.

Selain itu, pelaku UMKM juga dinilai perlu konsisten menekankan keunggulan produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, serta daya saing yang tidak kalah dengan produk berskala internasional.

Baca juga: Ramai #ShopeeBunuhUMKM, Ini Tanggapan Asosiasi UMKM

Kedua, tentukan strategi komunikasi yang sesuai dengan core value dari brand. Dia bilang, untuk memperkenalkan brand dengan baik ke masyarakat luas, dibutuhkan sebuah strategi komunikasi yang matang dan tepat sasaran.

Namun, sebelum melangkah jauh, tentukan juga pesan utama yang nantinya akan disampaikan melalui keseluruhan program, konten, kampanye, hingga promo.

Kreativitas juga sangat dibutuhkan untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan di tengah persaingan yang cukup ketat dengan brand internasional.

"Jika dikemas dengan menarik, ciri khas dari sebuah brand dapat terus melekat di hati masyarakat," ucapnya.

Ketiga, terus berinovasi dan beradaptasi dengan minat dan kebutuhan masyarakat.

Giorrando menjelaskan, perubahan situasi dan kondisi yang terus bergerak di masyarakat mengharuskan setiap pegiat usaha untuk berinovasi dan beradaptasi.

Selain terus menciptakan produk yang sesuai dengan minat serta kebutuhan masyarakat, brand lokal juga harus terus memperluas jangkauan produknya dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini.

"Dengan menambah channel penjualan ke ranah online dan adopsi pembayaran digital, brand lokal dapat semakin dekat dengan masyarakat yang kini sudah semakin digital," ucap dia.

Baca juga: Ini Syarat dan Cara Mengajukan Pinjaman untuk UMKM di Bank BRI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com