Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pemeliharaan Jalan Lintas Timur Sumsel akan Dimulai Awal Maret 2021

Kompas.com - 22/02/2021, 15:27 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menargetkan proyek preservasi atau pemeliharaan Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan bisa dimulai pada awal Maret 2021 mendatang.

Target ini dicanangkan setelah dilakukannya financial close atas proyek preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan dengan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Availability Payment (AP) pada hari ini, Senin (22/2/2021).

“Setelah ini kita akan memasuki tahap kontruksi yang kita targetkan akan dimulai pada 4 Maret 2021. Kami laporkan proses tencana teknik terperinci telah selesai dan PJAA telah melakukan persiapan untuk dimulainya kontruksi,” ujar Hedy dalam konferensi pers virtual, Senin.

Baca juga: Perusahaan Wajib Daftarkan Pekerja untuk Program JKP Paling Lambat 30 Hari Sejak Tanggal Bekerja

Adapun perusahaan yang ditunjuk sebagai BUP adalah PT Jalintim Adhi-Abipraya yang merupakan perusahaan patungan antara PT Adhi Karya dan PT Brantas Abipraya.

Perusahaan ini akan mendapatkan masa konsesi selama 15 tahun, terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan sisanya masa pelayanan.

“Ini merupakan kegiatan pertama di Kementerian PUPR yang menggunakan skema KPBU AP. Ini konon financial close pertama pada proyek KPBU AP,” kata Hedy.

Adapun lingkup utama Proyek KPBU ini adalah melaksanakan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur Sumatera di Sumatera Selatan sepanjang 29,87 km dan 14 buah jembatan.

Ruas jalan yang dipreservasi meliputi Jalan Srijaya Raya (6,3 km), Jalan Mayjen Yusuf Singadekane (5,2 km), Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara (3,15 km), Jalan Soekarno - Hatta (8,32 km), Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar (4 km) dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II (2,9 km).

Baca juga: Ini Cara Membuat Izin Usaha Mikro Kecil atau UMKM

Ruas Jalintim ini juga kan dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB). Proyek ini memiliki estimasi biaya investasi kegiatan sebesar Rp 916,4 miliar.

“Kami berharap besar agar proyek KPBU AP ini dapat menjadi contoh yang berhasil dalam penerapan KPBU AP,” kata Hedy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com