Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Perusahaan Gunakan Teknologi untuk Dorong Pemasaran

Kompas.com - 25/02/2021, 18:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada era Marketing 5.0, perusahaan dituntut mengadopsi teknologi untuk kepentingan pemasaran, terutama dalam meningkatkan customer experience.

Hal itu akan membuat pengalaman pelanggan menjadi semakin efisien, berarti, dan bisnis pun dapat memberikan nilai lebih kepada pelanggan.

Editor in Chief Marketeers Iwan Setiawan mengatakan, pada era ini perusahaan harus dapat memanfaatkan Next Tech atau teknologi yang menirukan kegiatan manusia seperti Artificial Intelligence (AI), Natural Process Language (NPL) maupun Internet of Things (IoT).

Baca juga: Trik Jitu Pemasaran Biar Bisnis Makin Cuan Saat Ramadhan

“Optimalisasi bisnis dapat tercapai jika perusahaan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan manusia (humanity). Sehingga perlu diingat bahwa teknologi tidak digunakan untuk menggantikan peran manusia melainkan mempermudah pekerjaan manusia,” ujar Iwan dalam Marketeers Hangout 2021 seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (25/02/2021).

Menurutnya, terdapat tiga sifat yang harus dimiliki oleh teknologi, yaitu personal, social, dan experiental.

Pada aspek personal, teknologi harus dipersonalisasi sesuai dengan target konsumen sehingga menyajikan pengalaman yang melibatkan emosi.

Selain itu, sifat personal juga dapat menumbuhkan sense of control atau menghadirkan pilihan bagi konsumen.

Baca juga: Digital Mediatama Maxima Gandeng RANS Entertainment Dirikan Platform Pemasaran Digital

Kedua, teknologi bersifat sosial untuk menjembatani keinginan manusia dan mengkoneksikan manusia satu dengan yang lain.

Artinya, teknologi harus dapat menjadi sarana untuk benchmark dengan orang lain sehingga menjadi inspirasi untuk terus berkembang.

Ketiga, teknologi harus experiental atau terbuka terhadap perbaikan.

Perusahaan dituntut untuk dapat terus melakukan inovasi pada layanan maupun produk.

Namun, inovasi yang repetitif dapat menjadi bumerang bagi perusahaan.

Baca juga: Big Data Jadi Inovasi Pemasaran Pariwisata Tahun 2021

Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas untuk menciptakan inovasi yang berbasis data.

“Dengan adanya ketiga sifat tersebut, adopsi teknologi dalam perusahaan dapat memaksimalkan customer experience yang berdampak pada performa perusahaan,” tambah Iwan.

Wakil Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Armand Hartono menambahkan, selain teknologi, perusahaan juga perlu menyeimbangkan pilar bisnis lainnya yaitu sumber daya manusia (SDM) dan proses.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com