Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Uang dari Salah Transfer, Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 26/02/2021, 15:34 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Seorang makelar mobil asal Surabaya, Ardi Pratama, menerima transfer janggal sebesar Rp 51 juta Pada 17 Maret 2020 lalu.

Mengira uang merupakan hasil komisi dari penjualan mobil, dia lantas memakainya. Siapa sangka, uang puluhan juta itu membawanya berakhir di jeruji besi beberapa waktu kemudian.

Usut punya usut, uang Rp 51 juta tersebut adalah uang nyasar. Karena itu, kamu harus berhati-hati jika menerima duit nyasar.

Jangan mudah senang, apalagi langsung memakai uang hasil salah transfer itu jika tak ingin bernasib sama seperti Ardi Pratama.

Apalagi, kasus semacam ini bukan hanya kali ini saja terjadi di Indonesia. Sebelumnya beberapa kasus serupa juga pernah terjadi.

Baca juga: Awas Pakai WiFi Sembarangan, Saldo Rekening Bisa Tiba-tiba Terkuras

Dengan demikian, kamu harus tahu apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba rekeningmu mendapatkan transfer janggal. Terlebih jika nilai masuknya melebihi batas wajar dibandingkan transaksi yang biasa kamu lakukan.

Mengenai transfer uang ini ada aturannya yang harus ditaati. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana (UU 3/2011).

Definisi transfer dana dan tata caranya

Pengertian atau definisi transfer dana tertulis jelas dalam regulasi tersebut. Karena itu, perlu kamu pahami apa yang dimaksud transfer dana itu sendiri.

Transfer Dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima,” demikian bunyi Pasal 1 Angka 1 UU 3/2011.

Baca juga: Apa Itu Card Skimming yang Bisa Bikin Saldo Rekening Lenyap?

Lebih lanjut, dana yang dimaksud meliputi sejumlah poin penjelasan yang tertera pada Pasal 1 Angka 4 sebagai berikut:

  • uang tunai yang diserahkan oleh pengirim kepada penyelenggara penerima;
  • uang yang tersimpan dalam rekening pengirim pada penyelenggara penerima;
  • uang yang tersimpan dalam rekening penyelenggara penerima pada penyelenggara penerima lain;
  • uang yang tersimpan dalam rekening penerima pada penyelenggara penerima akhir;
  • uang yang tersimpan dalam rekening penyelenggara penerima yang dialokasikan untuk kepentingan penerima yang tidak mempunyai rekening pada penyelenggara tersebut; dan/atau
  • fasilitas cerukan (overdraft) atau fasilitas kredit yang diberikan penyelenggara kepada pengirim.

Dalam regulasi ini juga dijelaskan bahwa perintah transfer dana dapat disampaikan secara tertulis atau elektronik. Perkara ini juga ada cara mainnya yang diterangkan pada aturan ini.

Baca juga: Beda Cara Menggunakan SMS Banking, Mobile Banking, dan Internet Banking

Sebagaimana Pasal 8 ayat (1) UU 3/2011, perintah transfer dana harus memuat sekurang-kurangnya informasi:

  • identitas pengirim asal;
  • identitas penerima;
  • identitas penyelenggara penerima akhir;
  • jumlah dana dan jenis mata uang yang ditransfer;
  • tanggal perintah transfer dana; dan
  • informasi lain yang menurut peraturan perundang-undangan yang terkait dengan transfer dana wajib dicantumkan dalam perintah transfer dana.

Bagaimana jika menerima transfer nyasar?

Nah, jika menerima uang dari salah transfer, setidaknya kamu tahu atau bisa melacak uang itu berasal dari mana. Sebagaimana tata cara transfer dana, identitas pengirim asal yang disebutkan meliputi sekurang-kurangnya nama dan nomor rekening.

Apabila pengirim asal tidak memiliki rekening pada penyelenggara pengirim asal, identitas tersebut meliputi sekurang-kurangnya nama dan alamat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian penjelasan dari Pasal 8 ayat (2) UU 3/2011.

Karena itu, kamu harus melacak siapa pengirim uang itu jika menerima uang hasil transfer nyasar. Jika tidak, kamu bisa berurusan dengan meja hijau.

Baca juga: Buat yang Masih Awam, Ini Cara Pakai Mesin ATM dan EDC

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com