Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Ekonomi Pulih, Pertumbuhan Crazy Rich Indonesia Bakal Jadi yang Tertinggi di Dunia

Kompas.com - 26/02/2021, 16:33 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber nikkei

SINGAPURA, KOMPAS.com - Pertumbuhan jumlah orang kaya raya atau crazy rich di Indonesia diproyeksi bakal melampaui China seiring dengan proses distribusi vaksin Covid-19 dilakukan.

Dilansir dari Nikkei Asia, Jumat (26/2/2021), berdasarkan laporan Wealth Report 2021 perusahaan konsultan yang berbasis di London, Knight Frank menunjukkan, akan ada pertumbuhan tahunan sebesar 67 persen dari jumlah orang yang masuk dalam kategori ultra high net worth individual (orang dengan nilai aset super fantastis) hingga 2025 mendatang.

Laporan tersebut menggunakan ukuran orang yang masuk dalam kategori tersebuk yakni yang memiliki kekayaan di atas 30 juta dollar AS atau sekitar Rp 420 miliar (kurs Rp 14.000).

Baca juga: Biayai Penanganan Covid-19, Argentina Tarik Pajak ke Orang Kaya

Pertumbuhan sebesar 67 persen tersebut akan menjadi yang tertinggi, tak hanya di Asia, namun juga di seluruh dunia.

"Indonesia merupakan sebuah perekonomian raksasa yang tertidur dengan jumlah populasi penduduk muda yang besar serta jumlah penduduk kelas menengah yang terus bertumbuh," ujar Head of Residential for Asia Pacific Knight Frank Victoria Garrett.

Ia pun menjelaskan, dengan konsumsi domestik yang besar, serta pertumbuhan perusahaan teknologi seperti Gojek, Indonesia memiliki banyak ruang untuk menciptakan kekayaan.

Pada posisi kedua, negara dengan pertumbuhan crazy rich tertinggi yakni India. Jumlah orang kaya di India diproyeksi bakal tumbuh 63 persen setiap tahun. Sementara pada posisi berikutnya diisi oleh Polandia, Swedia, Prancis, dan Selandia Baru.

Adapun China menduduki posisi ketujuh dengan pertumbuhan sebesar 46 persen.

Baca juga: Sepanjang 2020, Keluarga Tanoto Sumbangkan Rp 157 Miliar untuk Filantropi

Garret pun mengatakan, negara seperti Indonesia dan China, yang memiliki pasar yang terus bertumbuh, telah menjadikan Asia sebagai pusat dari generasi yang sejahtera.

"Dalam satu dekade terakhir, wilayah (Asia) telah berkembang dan memperdalam kemampuan terkait teknologi dan infrastruktur secara pesat. Wilayah Asia memiliki porsi besar dalam pertumbuhan pendapatan dari perusahaan teknologi secara global," ujar dia.

Garret pun mengatakan, hal tersebut membuat bisnis dan nilai kekayaan di wilayah Asia tumbuh secara eksponensial.

Bila dilihat berdasrakan wilayah, jumlah orang kaya di Asia bakal tumbuh 39 persen seacara tahunan hingga tahun 2025, diikuti oleh Afrika dengan pertumbuhan 33 persen.

Sementara secara global, jumlah penduduk super kaya diproyeksi tumbuh 27 persen. Sementara Amerika Utara, Timur Tengah, Amerika Latin, serta Eropa di kisaran 23 persen hingga 25 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nikkei
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com