BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sampoerna Untuk Indonesia

Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Inovatif, Sampoerna Raih Top Employer Indonesia 2021

Kompas.com - 26/02/2021, 17:27 WIB
Alek Kurniawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk bagi ekonomi global. Akibatnya, banyak perusahaan merugi dan gulung tikar karena terombang-ambing badai krisis akibat pandemi.

Namun, tak sedikit pula perusahaan yang tetap konsisten memberikan catatan positif sepanjang 2020 dalam menghadapi rintangan dan mendukung karyawannya beradaptasi dengan cara kerja baru. Salah satunya adalah PT HM Sampoerna Tbk.

Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan, usaha Sampoerna tersebut bahkan mendapat pengakuan berupa sertifikasi Top Employer Indonesia 2021 dari Top Employer Institute. Penghargaan itu merupakan apresiasi keempat kalinya yang didapat Sampoerna dari institusi yang sama.

Selain itu, Sampoerna sebagai afiliasi dari Philip Morris International (PMI) juga meraih penghargaan pada kategori Top Employer Asia Pacific 2021.

Baca juga: Bantu Guru Temukan Ide Kreatif PJJ, Sampoerna Academy Gelar DisruptED

“Duduk di peringkat pertama di antara perusahaan-perusahaan yang menerima pengakuan serupa merupakan bukti komitmen Sampoerna dalam menciptakan lingkungan serta penerapan cara kerja yang inklusif dan inovatif untuk mengembangkan setiap karyawannya,” jelas Mindaugas dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/2/2021).

Mindaugas juga mengatakan bahwa penghargaan yang diterima tersebut merupakan pencapaian penting perusahaan.

“Di tengah situasi penuh tantangan, menerima sertifikasi bergengsi melalui proses penilaian yang komprehensif merupakan suatu kehormatan sekaligus motivasi bagi kami,” ujar Mindaugas.

Proses penilaian

Sebagai informasi, Top Employers Institute adalah otoritas global asal Belanda yang memberikan program sertifikasi bagi perusahaan-perusahaan dunia. Program sertifikasi ini memungkinkan Top Employer Institute memberi assesmen dan meningkatkan kualitas tempat kerja di perusahaan terkait.

Pada tahap awal, perusahaan yang mendaftar akan dievaluasi terlebih dahulu berdasarkan entry criteria dari Top Employer Institute. Setelah disetujui, perusahaan akan melewati empat tahap penilaian yang meliputi survei, validasi, pemberian sertifikat, dan feedback.

Baca juga: Peran Aktif Sampoerna Dukung Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19

Pada tahap survei, perusahaan akan ditanya mengenai human resources (HR) best practices yang terbagi atas enam kunci utama pengelolaan HR, yakni steer (terkait arah bisnis), shape (lingkungan kerja), attract (akuisisi bakat), develop (pengembangan karyawan), engage (kontribusi karyawan), dan unite (nilai-nilai yang dipegang perusahaan).

Selanjutnya, Top Employer Institute akan melakukan evaluasi menyeluruh secara akurat dan mendalam berdasarkan data yang ada. Hal ini dilakukan untuk memvalidasi survei yang telah dilakukan sebelumnya.

Setelah evaluasi dilakukan dan data yang dicek dinyatakan valid, Top Employer Institute akan memberikan sertifikat dan penghargaan kepada perusahaan terkait sebagai top employer di negaranya.

Selain itu, ada pula sertifikasi secara regional dan global. Untuk mendapatkan penghargaan ini, perusahaan harus memenuhi persyaratan lain yang ditentukan Top Employer Institute.

Baca juga: Putera Sampoerna Foundation Luncurkan Pelantar lenteraEdu untuk Peningkatan Kompentensi Guru

Terakhir, perusahaan akan mendapatkan feedback atau laporan umpan balik mengenai praktik atau manajemen karyawan yang telah dilakukan untuk bisa ditingkatkan di masa mendatang, terutama pada masa krisis seperti sekarang.

Chief Executive Officer dari Top Employers Institute David Plink mengatakan, perusahaan yang tersertifikasi sebagai Top Employers menempatkan karyawannya sebagai prioritas pada masa krisis.

“Mereka merespons dan beradaptasi dengan cepat terhadap situasi yang selalu berubah,” ujar David.

Meningkatkan kualitas SDM

Mindaugas mengatakan, sertifikat dan penghargaan tersebut bisa membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di perusahaannya.

“Harapannya, peningkatan SDM dapat senantiasa berkontribusi bagi perusahaan, masyarakat, serta bangsa,” jelas Mindaugas.

Untuk diketahui, Sampoerna memiliki dan mengoperasikan enam pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Karawang.

Baca juga: Upaya Lestarikan Lingkungan, HM Sampoerna Raih Penghargaan

Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret yang tersebar di Pulau Jawa. Untuk pendistribusian produknya, Sampoerna menggandeng 114 kantor area penjualan di seluruh Indonesia.

Total tenaga kerja yang terserap secara langsung maupun tidak langsung pun mencapai 65.000 karyawan. Sebagian besar, mereka bekerja di lini produksi sigaret kretek tangan.
Selain itu, Sampoerna juga merupakan salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham HMSP.


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com