Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2021, 13:53 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo meresmikan pengoperasian layanan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo pada haru ini, Senin (1/3/2021) di Stasiun Tugu, Yogyakarta.

Kepala Negara menilai KRL Yogyakarta-Solo ini adalah sebuah transportasi massal yang ramah lingkungan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan dari sisi biaya operasi lebih murah dibandingkan KRD Prameks.

“Ini sebuah efisiensi yang bagus sekali. Saya berharap ini bisa membantu mobilisasi masyarakat di Yogya-Solo dan bisa meningkatan pariwisata dan ekonomi kita,” ujar Jokowi, Senin.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, pembangunan elektrifikasi jalur Kereta Api Yogyakarta–Solo ini sejalan dengan program Presiden RI Joko Widodo yang selalu menekankan untuk mengedepankan konektivitas, integrasi antar moda, dan modernisasi pada seluruh aspek transportasi di Indonesia.

“KRL Yogya-Solo merupakan KRL pertama yang beroperasi di luar Jabodetabek. Ke depannya KRL seperti ini akan dikembangkan di kota-kota lainnya,” kata Budi.

Baca juga: Token Listrik Gratis Maret Sudah Bisa Diklaim, Simak Caranya

Sebagai informasi, KRL Yogyakarta -Solo memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan Kereta Rel Diesel (KRD) Prameks. Misalnya, waktu tempuh perjalanan KRL Yogyakarta-Solo yaitu rata-rata 68 menit, atau lebih cepat dibandingkan Kereta Rel Diesel (KRD) Prameks dengan waktu tempuh rata-rata 75 menit.

Walaupun lebih cepat, tarif KRL masih sama seperti sebelumnya, yaitu sebesar Rp 8.000. Tarif tersebut telah mendapatkan subsidi dari Pemerintah melalui skema Public Service Obligation (PSO).

Dalam satu hari, KRL Yogyakarta-Solo dapat melayani 20 perjalanan KRL yang melintasi 11 stasiun yaitu : Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Klaten, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu, Stasiun Gawok, Stasiun Purwosari, dan berakhir di Stasiun Solo Balapan.

Baca juga: Program Dilanjutkan, BLT UMKM Rp 2,4 Juta Cair Maret 2021

Pembangunan Elektrifikasi lintas Yogyakarta-Solo sepanjang 62 km dimulai tahun 2019 dan saat ini telah diselesaikan. Sebelum beroperasi, KRL Yogyakarta-Solo telah melewati serangkaian pengujian dan safety assessment terhadap sarana dan prasarananya.

Kemudian pada 20 Januari sampai 7 Februari 2021, telah dilakukan uji coba dengan penumpang terbatas. Selanjutnya pada 10 Februari 2021, KRL Yogyakarta-Solo mulai beroperasi perdana menggantikan layanan KA Prameks yang dialihkan pelayanannya ke lintas Yogya-Kutoarjo.

Sistem pembayaran KRL Yogyakarta-Solo yang juga dioperatori oleh PT KCI ini sama dengan KRL Jabodetabek, yaitu menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), Commuterpay, uang elektronik bank dan bisa melalui aplikasi yang menyediakan fasilitas scan barcode.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Ini Jadwal dan Tarif KRL Yogya – Solo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com