Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut APBN Sudah Bekerja Luar Biasa, Dalam 2 Bulan Belanja Negara Capai Rp 266,7 Triliun

Kompas.com - 02/03/2021, 11:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan APBN sudah cukup bekerja keras meski baru dua bulan berlalu sejak tahun 2021.

Bendahara Negara itu menjelaskan, sejak 26 Februari 2021, total anggaran yang sudah dibelanjakan dalam APBN mencapai Rp 266,7 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 9,7 persen dari total belanja APBN tahun ini yang mencapai Rp 2.750 triliun.

"Update untuk anggaran APBN dua bulan sudah melakuan belanja hingga 26 Februari Rp 266,7 triliun, atau 9,7 persen dari total alokasi, dan tumbuh 11,7 persen," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Apa Itu APBN: Definisi, Fungsi, dan Tujuan Penyusunannya

"Jadi dalam hal ini APBN kita bekerja luar biasa dini, dari Januari sudah melakukan kenaikan belanja dan pada posisi akhir Februari pertumbuhan belanjanya 11,7 persen," jelas dia.

Sri Mulyani pun mengatakan, dari jumlah tersebut belanja pemerintah pusat realisasinya mencapai Rp 169,7 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 10,9 persen. Sedangkan untuk transfer ke daerah realisasinya sebesar Rp 97 triliun atau tumbuh 12,2 persen.

"Ini tujuannya untuk mendorong terus dari sisi belanja pemerintah," ujar Sri Mulyani.

Ia pun mengatakan, APBN tahun ini bekerja dari berbagai sisi, yakni dari mulai untuk mendorong konsumsi masyarakat untuk pulih, serta melindungi masyarakat dan mendorong dunia usaha agar segera membaik. Di sisi lain, APBN juga membantu menciptakan permintaan dengan melakukan belanja.

Tahun ini, pemerintah pun mengalokasikan anggaran sebesar Rp 699,43 triliun untuk pemulihan ekonomi.

Adapun total belanja pemerintah yang sebesar Rp 2.750 triliun tumbuh 6,2 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. Sementara untuk anggaran pemulihan ekonomi naik 20,6 persen dari realisasi tahun lalu.

"Seperti diketahui APBN tahun ini defisit 5,7 persen, sedikit menurun dari realisasi tahun lalu 6,09 triliun dari PDB. Kenaikannya dari berbagai program PEN yang disusun dan dikoordinasi oleh Menko bersama dengan menteri lain, Rp 699,4 triliun, dan ini naik 21 persen dari PEN tahun lalu," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Luhut: Presiden Ingin APBN Itu Buat Urusin Rakyat, Seperti Kemiskinan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com