Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sahabat Sampoerna Akan Kian Agresif Garap Digital Banking

Kompas.com - 02/03/2021, 19:04 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Sahabat Sampoerna akan kian agresif menggarap sektor digital banking. Sejumlah langkah pun sudah disiapkan agar perusahaan terus berkembang.

“Bank Sahabat Sampoerna juga tidak lepas ke arah sana (Bank Digital). Pemikiran kita beberapa tahun ke depan, kita akan terus agresif mendekati pasar fintech, payment company untuk menjadi bagian dari para sistem Bank Sahabat Sampoerna,” ungkap Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah dalam media visit bersama Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Ali mengungkapkan, banyaknya investasi di bidang teknologi mendorong perusahaan fintech, terutama payment company dan payment gateway menjalin kerja sama dengan perbankan.

Apalagi, beberapa tahun terakhir, transaksi online tumbuh luar biasa pesat. Beberapa bank besar juga sudah mulai mengarah ke sistem bank digital, dengan memunculkan fasilitas Pear to Pear (P2P) landing.

Baca juga: Bank Sahabat Sampoerna Siapkan Modal Inti Rp 3 Triliun di Tahun 2022

“Ternyata dalam 2-3 tahun ini kami mendapat sedikit peluang di sana. Karena beberapa bank besar tidak cukup jeli memperhatikan pemain fintech kecil yang mana kedepannya akan menjadi salah satu tulang punggung dalam dunia digital banking,” jelas dia.

Menurut Ali, dengan pertumbuhan fintech P2P landing, penggunaan teknologi credit underwriting sangat bermanfaat. Selain mempercepat proses transaksi, teknologi tersebut juga mampu menganalisa kebiasaran borrower, sehingga debitur bisa lebih sadar.

Sementara itu terkait pembiayaan ke UMKM, Bank Sampoerna berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman untuk UMKM dan terus mengedepankan penggunaan teknologi digital.

Menurut Ali, selama 3 sampai 4 tahun lalu transaksi online hanya berada di kisaran 50.000 transaksi. Dengan berubahnya gaya hidup saat ini, transaksi online Bank Sampoerna sudah mencapai 1,5 juta transaksi.

Baca juga: Cara Ganti Kartu ATM Magnetic Stripe Bank BCA, BRI, BNI, dan Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com