Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut LPI Dapat Mengurangi Pembiayaan Lewat Utang

Kompas.com - 03/03/2021, 18:21 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) merupakan bentuk upaya pemerintah untuk memberikan opsi tambahan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Instrumen bernama Indonesia Investment Authority (INA) itu diproyeksikan mampu menarik minat investor menanamkan modalnya dalam bentuk ekuitas, sehingga mampu mengurangi beban utang pemerintah dalam melakukan pembiayaan.

"Diharapkan kita akan memiliki kemampuan menambah modal untuk pembangunan tanpa meningkatkan risiko utang,” kata Sri Mulyani dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Sri Mulyani: Defisit APBN Indonesia Lebih Baik Dibandingkan India hingga Malaysia

Menurut wanita yang akrab disapa Ani itu, saat ini pemerintah masih masih mengandalkan pembiayaan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), khususnya di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Padahal, pada saat bersamaan pemerintah masih perlu mengucurkan anggaran belanja untuk melanjutkan proyek-proyek pembangunan lainnya.

Oleh karenanya, Ia berharap, kehadiran LPI dapat menjadi opsi baru terhadap pembiayaan proyek pemerintah.

"Kita akan menggunakan instrumen di bidang LPI sebagai salah satu wadah bagi kolaborasi, melanjutkan pembangunan dengan melalui ekuitas atau mengurangi ekspor utang," ujarnya.

Baca juga: Pegawai Ditjen Pajak Terlibat Kasus Suap, Sri Mulyani: Ini Jelas Pengkhianatan

Selain itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, kehadiran LPI juga akan melengkapi kemampuan pemerintah untuk menarik investasi dari luar negeri.

"Pemerintah terus mendiversifikasi instrumen investasi, salah satunya pembentukan LPI ini,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com