Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu UMKM, Pemerintah Bakal Bikin Dewan Penunjang Ekspor

Kompas.com - 05/03/2021, 05:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal membentuk Dewan Penunjang Ekspor sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Rencana itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk menghidupkan lagi Dewan Penunjang Ekspor guna mendorong kinerja perdagangan Indonesia.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pada dasarnya Kemendag telah memiliki Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, maka nantinya Dewan Penunjang Ekspor akan dikembangkan dari direktorat tersebut.

Baca juga: Menkop Nilai UMKM Indonesia Perlu “New Branding”

"Jadi Dewan Penunjang Ekspor tersebut sebagai badan yang bisa mempelajari dan mengeksekusikan pasar tertentu," ungkap Lutfi dalam konferensi pers Rapat Kerja Kemendag 2021, Kamis (4/3/2021).

Menurut dia, saat ini ada dua pasar utama yang bisa dikerjakan, yakni Indonesia Islamic Fashion dan Indonesia Halal Industry.

Keduanya perlu dikembangkan lebih dulu untuk pasar dalam negeri.

Jika nantinya kualitas yang dihasilkan telah diakui masyarakat luas, maka sangat memungkinkan untuk di dorong ke pasar global.

Namun, tentunya untuk mencapai ekspor perlu dilakukan persiapan.

Baca juga: Presiden Sedang Mengajak Kita Membela Produk UMKM

Lutfi mencontohkan seperti busana muslim Indonesia yang berpotensi untuk pasar ekspor, tentunya diperlukan desainer-desainer kompeten untuk pengembangannya.

Sementara Kemendag tidak memiliki desainer untuk kebutuhan industri itu.

Maka lewat Dewan Penunjang Ekspor akan jadi payung untuk Kemendag bisa memberdayakan pihak-pihak yang mampu mendukung pengembangan ekspor.

"Kemendag bisa mengambil desainer-desainer terbaik di Indonesia untuk dikumpulkan, ta[i mereka mesti ada payungnya, mesti ada board-nya," jelas Lutfi.

"Jadi bayangan kami pada saat pertama ini adalah Dewan Penunjang Ekspor itu stakeholder untuk menciptakan barang-barang produksi Indonesia yang bermutu tinggi, disukai rakyat Indonesia yang akhirnya menciptakan pelanggan-pelanggan loyal," lanjut dia.

Baca juga: Jokowi Ingin Lebih Banyak UMKM yang Jadi Eksportir

Lutfi menambahkan, sebanyak 95 persen eksportir Indonesia memang merupakan UMKM.

Namun, sebagian besar nilai transaksinya kurang dari Rp 200 miliar.

Alhasil kontribusi ekspor UMKM pada Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sebesar 13 persen.

Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mendorong kinerja ekspor UMKM ke depannya.

"Jadi jumlah banyak tapi harganya kecil-kecil, ini akan kita perbaiki," pungkas Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com