Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Komisaris KAI: Kiai NU, Konsultan Pilpres, hingga Kakak Tito

Kompas.com - 05/03/2021, 10:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran Dewan Komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau Komisaris KAI pada Rabu (3/3/2021) lalu.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Sirodj, didapuk menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen KAI.

Said Aqil menduduki posisi Komut KAI tersebut untuk menggantikan Jusman Syafii Djamal. Selain Djusman, posisi Dewan Komisaris PT KAI yang dirombak Erick Thohir, yakni Rahmat Hidayat, Basuki Purwadi dan Suhono Harso Supangkat.

Ulama asal Cirebon merupakan lulusan dari Jurusan Filsafat Islam Universitas Ummu al-Qura di Makkah, Arab Saudi. Ia juga tercatat menjadi Anggota Dewan Pengarah BPIP, lembaga pembina Pancasila yang diketuai Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Profil Komisaris Pertamina: Jenderal Polisi, Pejabat, dan Relawan Jokowi

Selain sosok Said Aqil, beberapa nama komisaris KAI yang lain juga cukup menyita perhatian. Salah satunya yakni Diah Natalisa.

Diah Natalisa tak lain adalah kakak kandung dari Tito Karnavian, mantan Kapolri yang kini jadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Diah Natalisa saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).

Sebelum diplot menjadi Komisaris KAI, Diah Natalisa sempat tercatat sebagai komisaris di BUMN asuransi, PT Jamkrindo (Persero).

Baca juga: Dalam Sebulan, 3 Relawan Jokowi Diangkat Jadi Komisaris BUMN

Komisaris lainnya Riza Primadi yang menjabat sebagai Komisaris Independen KAI. Dia dikenal sebagai pakar ilmu komunikasi sekaligus dosen di FISIP UI.

Namanya sempat masuk sebagai Staf Khusus Menteri BUMN pada tahun 2015. Selain itu, Riza Primadi juga sempat menjadi konsultan komunikasi untuk Ma'ruf Amin untuk berlaga dalam debat kandidat Capres-Cawapres di Pilpres 2019 lalu.

Sosok Komisaris KAI lainnya adalah Rochadi yang merupakan purnawirawan TNI AD berpangkat terakhir Mayor Jenderal.

Selain keempat nama itu, sosok Komisaris KAI lainnya antara lain Criss Kuntadi (mantan Staf Ahli Menteri Perhubungan), Freddy Haris (mantan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham), dan Pungky Sumadi (Staf Ahli Menyeri PPN/Bappenas).

Baca juga: Rekam Jejak Rizal Mallarangeng: Relawan Jokowi, Kini Komisaris Telkom

Berikut susunan lengkap Komisaris KAI:

  • Prof Dr KH Said Agil Sirodj (Komut merangkap Komisaris Independen)
  • Riza Primadi (Komisaris Independen)
  • Rochadi (Komisaris Independen)
  • Diah Nataliza (Komisaris)
  • Chairul Anwar (Komisaris)
  • Cris Kuntadi (Komisaris)
  • Freddy Haris (Komisaris)
  • Pungky Sumadi (Komisaris)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, menjelaskan salah satu pertimbangan Said Aqil menjadi Komisaris KAI, yakni sosoknya dianggap berpengalaman di dunia bisnis.

Dia pernah menjabat Komisaris Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia atau Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).

“Jadi beliau sudah punya pengalaman yang banyak mengenai pengelolaan bisnis dan sebagai komisaris. Jadi bukan sesuatu yang baru bagi beliau, beliau paham bagaimana jalannya sebuah market perusahaan dan sebagainya,” ujar Arya.

Juru bicara Erick Thohir ini menambahkan, alasan lainnya Said Aqil ditunjuk jadi Komisaris PT KAI karena BUMN membutuhkan seorang tokoh yang bisa diteladani.

“Jadi kan beliau bisa membangun nilai-nilai kebangsaan di BUMN, karena beliau seorang ulama besar juga,” kata Arya.

Baca juga: Daftar Relawan Jokowi Saat Pilpres di Kursi Komisaris BUMN Karya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com