J&T Express Gelar Inkubator Bisnis untuk Mahasiswa, Minat?

JAKARTA, KOMPAS.com - J&T Express meluncurkan J&T Super Seller yang merupakan program kompetisi sekaligus inkubator bisnis untuk mendukung usaha UMKM di level mahasiswa.

Program tersebut, akan diselenggarakan sepanjang Maret sampai Agustus 2021 secara virtual.

Dalam program ini, peserta yang terpilih akan langsung mendapatkan modal pengembangan usaha sebesar Rp 10 juta per bulan selama kompetisi berlangsung. Total hadiah dalam program ini, adalah pengembangan modal usaha dengan total Rp 380 juta.

“Program J&T Super Seller merupakan bentuk dukungan dari J&T Express kepada pengusaha muda di Indonesia untuk meningkatkan keberhasilan pengembangan bisnisnya, khususnya di tengah pandemi saat ini,” ujar Brand Manager J&T Express Indonesia Herline Septia dalam acara Virtual Press Conference J&T Super Seller, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Presiden Sedang Mengajak Kita Membela Produk UMKM

Menurut dia, dengan adanya pendanaan sejak masa kompetisi dimulai, dapat memfasilitasi apa yang menjadi kendala para pengusaha muda dalam pengelolaan bisnisnya seperti biaya pemasaran serta pengembangan produk.

"Kami juga menghadirkan pakar bisnis untuk memberi pembekalan sebagai arahan bagi peserta dalam kompetisi ini,” ungkapnya.

Tak hanya sebatas program kompetisi bisnis dan inkubator bisnis, J&T Express juga akan menyelenggarakan program pembuka J&T Super Seller yaitu J&T Youngpreneur sebuah program seminar dengan konsep hybrid offline dan online yang menghadirkan pengusaha muda sukses di bidangnya untuk meningkatkan semangat para calon entrepreuner muda.

Acara itu digelar di 10 kota di Indonesia yaitu Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Depok, Bali, Banjarmasin, Makassar, dan Samarinda.

Program J&T Youngpreneur kembali diselenggarakan di tahun ini pada tanggal 8 Maret – 8 April 2021 dengan mengunjungi 10 kampus di 10 kota tersebut.

“Melihat antusiasme yang ada dan kesuksesan event ini sebelumnya di tahun 2018 dan 2019, kami kembali menyelenggarakan acara ini dengan menyesuaikan kondisi saat ini sehingga walau ruang gerak mobilitas terbatas namun generasi millennial tetap mendapatkan edukasi kewirausahaan," tutup Herline.

Baca juga: Ini Kelemahan Wirausaha Muda Indonesia