Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Nilai Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh hingga Double Digit

Kompas.com - 08/03/2021, 14:50 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, sektor ekonomi digital adalah salah satu sektor yang meraih keuntungan di masa pandemi Covid-19.

Indonesia memiliki nilai ekonomi digital yang sudah berkembang hingga double digit dan menempatkan posisi di atas negara-negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura.

"Berdasarkan data yang ada, kawasan Asia Tenggara, ekonomi digitalnya berkembang dengan nilai growth dan marchandaise value sebesar 105 miliar dollar AS atau naik 5 persen. Di Indonesia sendiri, memiliki nilai ekonomi digital yang sudah berkembang hingga double digit," ujar Luhut dalam acara peluncuran Belajar Digital Bareng Microsoft dan Bukalapak yang disiarkan secara virtual, Senin (8/3/2021).

Baca juga: Luhut: Jangan Semua Impor

Menurut Luhut, pertumbuhan ini tidak terlepas dari adanya pertumbuhan investasi sektor digital Indonesia.

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari BKPM, sektor investasi yang berasal dari sektor transportasi hingga telekomunikasi mencatatkan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 3,6 miliar dollar AS dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 93,2 triliun dollar AS.

"Ini juga disumbangkan oleh beberapa startup seperti Bukalapak dengan kontribusi investasi dalam ekonomi domestik sebesar 31,9 persen terhadap Produk Domestik Brutoa (PDB). Ini juga tidak hanya mendorong perekonomian ekonomi digital, namun juga menjadi kunci pemulihan perekonomian nasional," ungkap dia.

Berdasarkan laporan global startup tahun 2020, Indonesia menempati posisi pertama berdasarkan nilai ekosistem dengan nilai 26,3 miliar dollar AS dan nilai pendanaan tahap awal sebesar 849, 5 juta dollar AS.

Oleh sebab itu, Luhut menekankan agar hubungan baik antar pemerintah dengan pihak swasta, serta seluruh stakeholder terkait harus dijalin dengan baik dan mendorong adanya berbagai kolaborasi.

Baca juga: Luhut Sebut Mangrove Bisa Tingkatkan Pendapatan Negara, Begini Caranya

"Baik dengan antar B2B harus didorong kerjasamanya demi membuat ekonomi digital kita terus berkembang," ucap dia.

Luhut berharap dengan adanya kolaborasi juga bisa menciptakan multi-effect yang positif sehingga bisa memberikan dampak sosial ekonomi yang baik bagi masyarakat.

"Saya optimistis perbaikan ekonomi digital indoensia akan terus diperbaiki dan terus berjalan ke arah yang lebih baik lagi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com