Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Perempuan Pelaku Usaha Kreatif di Indonesia di Tengah Pandemi

Kompas.com - 08/03/2021, 15:28 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah pandemi yang masih terus mewabah, semua pelaku usaha harus memutar otaknya untuk mencari cara agar bisa bertahan.

Salah satu yang harus bertahan adalah Winarti Handayani. Dia awalnya bekerja sebagai seorang pelukis dan ilustrator buku anak. Hingga kemudian dia berhasil mendirikan usaha rintisannya yang bernama Kamalika Artprints pada tahun 2013 yang lalu.

Kepada Kompas.com dia menceritakan, melalui usahanya, ia menjual beragam produk kartu ucapan, stationery serta tas yang dilukis sendiri.

Di awal pandemi, kenyataan pahit harus dihadapi Winarti. Seluruh toko offline miliknya, terpaksa tutup.

Baca juga: Aplikasi Kencan Melantai di Wall Street, Wanita Ini Jadi Miliarder Termuda di Dunia

"Karena banyak toko sayanyang tutup, tentu imbasnya ke omzet kan. Omzet saya itu turunnya cukup drastislah," ujarnya kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (8/3/2021).

Dari situ Winarti langsung cepat beradaptasi dengan memanfaatkan platform digital, yakni memanfaatkan e-commerce.

Selain itu, Winarti juga terus berinisiatif dengan mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang lebih relevan dan yang banyak dibutuhkan masyarakat. Akhirnya, karena melihat banyak masyarakat yang membutuhkan masker, dia dan timnya sepakat untuk menjual masker kain.

“Saya bersama tim berfikir, produk apa yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi. Selain menjual masker kain, kami juga menjual produk celemek, outerwear, rok dan produk dekorasi rumah,” tambahnya.

Hingga berjalannya waktu, penjualan Kamalika Artprints pun berangsur membaik sehingga jumlah karyawannya juga bertambah.

“Jumlah transaksi toko juga meningkat lebih dari 30 kali lipat pada Desember 2020 lalu jika dibandingkan dengan bulan pertama buka toko online. Bahkan produk kami bisa menjangkau Kalimantan dan Sulawesi,” ungkap Winarti.

Baca juga: Profil 2 Wanita Terkaya Indonesia, Kartini Muljadi dan Arini Subianto

Winarti juga menyarankan kepada perempuan pegiat usaha yang sedang membangun bisnis, untuk bekerja dengan tekun dan terus melakukan inovasi sesuai perkembangan pasar. "Inilah kunci agar bisa bertahan di tengah pandemi,” ucapnya.

Begitupun dengan yang dilakukan oleh Eveline Wirawan yang memiliki bisnis rintisan yang diberi nama Kitakita Pajamas.

Berawal dari kecintaan pada pakaian tidur, Eveline Wirawan memulai usaha piyama Kitakita pada 2018. Saat ini, Eveline mempekerjakan 8 karyawan dari masyarakat sekitar yang membantu mulai dari proses produksi hingga pengemasan.

Eveline mengaku kehadiran Tokopedia sangat membantu proses usahanya menjadi lebih mudah dan efisien. 

Ia juga kerap melakukan inovasi produk agar selalu relevan. “Saya bekerja sama dengan pengrajin kain dari Bali untuk koleksi piyama motif tiedye. Selain bisa membantu pengrajin lokal, kolaborasi ini juga menghasilkan produk dengan motif ciri khas Kitakita,” jelas Eveline.

Dalam menjalankan bisnisnya, Eveline tak lupa memperhatikan lingkungan. Hingga ia memilih untuk menggunakan kemasan yang ramah lingkungan. "Saya juga terlibat dalam aksi donasi bersama salah satu organisasi peduli lingkungan,” terangnya.

Eveline menunjukkan harapan bagi para pegiat usaha lokal, terutama perempuan. “Di era teknologi saat ini, semua punya kesempatan yang sama untuk membangun usaha. Perempuan harus berani memulai dan jeli dalam melihat peluang usaha meskipun di tengah pandemi,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com