Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Bisnis Resto Terempas, Virtual Dining Concept Sebuah Solusi?

Kompas.com - 08/03/2021, 20:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat

BISNIS restoran terhempas sepanjang pandemi yang telah berlangsung lebih dari setahun. Tidak memandang ukuran. Yang besar banyak yang kolaps, bahkan tutup selamanya, apalagi yang kecil dan mikro.

Jaringan restoran besar seperti McDonalds mengalami kerugian hingga 240 miliar dollar AS hanya di pasar Amerika Serikat saja. Di Singapura seluruh gerai tutup di awal masa pandemi. "Derita" makin lengkap ketika disinyalir sejumlah pegawai turut terinfeksi virus Covid-19.

Di Indonesia, jaringan restoran waralaba KFC hingga kini masih menutup 33 gerai, sedikit membaik ketimbang 135 gerai di awal pandemi. Penjualan pun menyusut 27 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Mengintip Strategi Pengusaha Kuliner Raih Cuan Selama Pandemi

Tak terbilang lagi empasan pandemi untuk usaha menengah dan kecil. Warung Tegal yang identik dengan rumah makan rakyat yang menawarkan menu murah dan meriah terdampak hebat. Seperti penuturan Ketua Kowantara (Koordinator Warung Tegal Nusantara) Mukroni kepada Kompas.com (28/1/2021), 63 persen warteg di Jakarta tutup.

Jumlah pengunjung warteg yang merosot, karena banyak yang kena PHK diikuti dengan penjualan yang menyusut tajam tidak mampu mengimbangi biaya yang membengkak, seperti sewa tempat. Tutup gerai menjadi pilihan terbaik di masa sulit.

Di tengah berita sedih semaputnya bisnis restoran, tiba-tiba saja di negeri Paman Sam, terkuak sebuah berita hadirnya MrBeast's Burgers yang mengklaim telah membuka 300 gerai dalam semalam. McDonalds butuh enam tahun untuk jumlah gerai yang sama. Ada apa sebenarnya?

Virtual dining concept

Adalah Robert Earl, mantan CEO Hard Rock Cafe dan CEO Planet Hollywood International, yang menginisiasi sebuah konsep bernama Virtual Dining Concept (VDC) di balik kesuksesan (jika mau dibilang demikian) MrBeast's Burgers.

VDC memanfaatkan dapur yang menganggur karena resto tutup selama pandemi untuk memproduksi dan memaketkan MrBeast,s Burgers serta menggunakan beragam aplikasi pengiriman yang tersedia di sana seperti UberEats, DoorDash dan PostMates untuk menyampaikannya ke pelanggan.

Konsep ini menemukan cara untuk memanfaatkan secara produktif kapasitas dapur yang tersedia di seluruh Amerika, menyediakan dapur virtual dengan kandungan bahan dan branding yang terstandarisasi. Sebuah home app memusatkan berbagai pemesanan dari beragam aplikasi pengiriman.

Sebagai imbalan atas pengolahan dan pengemasan makanan, restoran memperoleh pembagian profit sebesar 30 persen.

Pengusaha restoran yang mungkin tutup dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki secara lebih efisien dan dapat meningkatkan keuntungan tanpa harus berinvestasi lagi. Mereka tetap menggunakan peralatan lama, pegawai lama dan tentu saja tempat yang sama.

Baca juga: Ini 3 Masalah yang Kerap Dihadapi Pebisnis Kuliner

Untuk membangun brand, VDC memanfaatkan para selebriti. Mereka bertugas mempromosikan dan memasarkan produk. Setidaknya mereka memiliki kelompok fans yang besar dan mengakar, sebagai pasar sasaran yang menggiurkan.

Bintang You Tube Amerika Serikat Jimmy Donaldson atau lebih dikenal sebagai Mr Beast mempromosikan MrBeast’s Burgers. Atau Mariah Carey dengan Mariah Carey’s Cookies yang mungkin lebih dikenal oleh publik Indonesia, juga menggunakan konsep VDC.

VDC memanfaatkan trend pemesanan dan pengiriman makanan dengan aplikasi. Tentu saja karena keterbatasan jangkauan, restoran yang terdaftar di dalam aplikasi calon pelanggan, berada di dalam jangkauan tertentu, misalnya dalam radius 8 km. Ini untuk menjamin bahwa pelanggan akan menerima pengiriman tepat waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com