Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bisnis Makanan? Simak Dulu 7 Tips Ini

Kompas.com - 09/03/2021, 06:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan merupakan salah satu bisnis yang masih terlihat “sexy” untuk dijalankan. Alasan dasarnya, sebut Perencana Keuangan Finansialku, Juan Mahir Muhammad, CFP®,  karena makanan adalah kebutuhan dasar dari setiap manusia.

Kini, makanan dan minuman bukan hanya sekedar kebutuhan primer, namun juga bisa menjadi kebutuhan gaya hidup dalam bersosialiasi. Kita bisa lihat berbagai postingan media sosial, pasti ada postingan berupa makanan dan minuman yang terlihat menggiurkan.

“Hal ini menyebabkan pertumbuhan bisnis kuliner di tanah air memang maju sangat pesat. Baik yang kasat mata terlihat di jalanan, maupun bisnis makanan yang tidak memiliki fisik bangunan dengan cara online,” ujar Juan.

Baca juga: Jokowi Izinkan Perusahaan Besar Masuk ke Bisnis Kerupuk dan Rempeyek

Namun, jika kamu ingin memjika kamu ingin memulai bisnis makanan, perlu dilakukan suatu strategi yang tepatulai bisnis makanan, perlu dilakukan suatu strategi yang tepat agar tidak merugi. Apalagi di masa pandemi ini.

Oleh karena itu, berikut ini hal yang harus diperhatikan dalam bisnis makanan menurut Juan Mahir Muhammad.

1. Putuskan produk yang ingin dijual

Jenis makanan dan minuman banyak sekali ragamnya dan semua bisa dijual, namun untuk menentukan apa yang akan dijual memang sedikit sulit. Jika salah ambil keputusan, bukan untung namun rugi yang didapat.

Menurut Juan, kamu bisa mengawali menjual dari apa yang kamu sukai atau mahir dalam membuat makanan tersebut.

“Hal ini akan berdampak terhadap riset bisnis dan pengembangan produk yang akan ditawarkan,” jelasnya.

Misalnya, kamu suka makan bakso. Sebelumnya, pasti banyak sekali warung atau restoran bakso yang sudah kamu rasakan dari berbagai jenis dan varian bakso. Sehingga, kamu jadi tahu jenis bakso mana yang disukai oleh para konsumen dan layak jual.

Baca juga: 5 Tren Produk 2021 yang Bisa Jadi Peluang Bisnis

2. Lakukan pengembangan produk dan riset

Setelah kamu tentukan produk spesifik apa yang akan dijual, coba dulu buat produk versi kamu. Jika belum bisa masak, kamu bisa belajar otodidak melalui internet.

Disarankan untuk mencoba disajikan kepada keluarga atau teman terdekat, dan minta umpan balik dari segi rasa dan tampilan. Kamu juga bisa menanyakan harga yang pantas untuk dijual ke konsumen.

“Dalam tahap ini, terima semua masukan dan jangan baper,” ucap Juan.

3. Teliti dalam perhitungan harga pokok produksi (HPP)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com