Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Melantai di Bursa, Saham BEBS Langsung Kena Auto Reject Atas

Kompas.com - 10/03/2021, 13:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Berkah Beton Sadaya (BEBS) baru saja mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/3/2021) pagi. Namun setelah memulai Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO), harga sahamnya langsung melonjak.

Melansir RTI, harga saham BEBS melonjak signifikan sebesar 35 persen di awal perdagangan pada level Rp 135 per saham. Perseroan sebelumnya menetapkan harga perdana saham sebesar Rp 100 per saham.

Dengan kenaikan harga saham BEBS yang cukup siginifikan di perdagangan sesi I, otomatis sahamnya masuk Auto Reject Atas (ARA).

PT Berkah Beton Sadaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pendukung infrastruktur yang memproduksi beton readymix dan precast.

Perseroan melakukan IPO dengan melepas 2 miliar saham atau setara dengan 22,22 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menargetakn dana yang dihimpun dari IPO sebesar Rp 200 miliar.

Baca juga: IHSG Menguat di Sesi I, Asing Borong Saham BBCA, TLKM, dan ARTO

Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam IPO ini.

Direktur Utama Perseroan Hasan Muldhani menjelaskan, langkah perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan perseroan lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder.

Dia bilang, pembangunan infrastruktur beberapa tahun ke depan masih menjadi salah satu program prioritas pemerintah karena fungsi pentingnya dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan.

Dengan demikian, terlihat industri manufuktur beton readymix dan precast memiliki prospek usaha yang sangat baik. Namun, dengan besarnya potensi pasar tersebut dapat dipastikan persaingan antar pemain di industri beton readymix dan precast juga akan semakin ketat. Setiap perusahaan pastinya akan berlomba-lomba untuk memperoleh porsi besar dari potensi pasar tersebut.

“Karena itu, Perseroan menyiapkan strategi-strategi yang komprehensif yang diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar Perusahaan di industri konstruksi nasional, salah satunya dengan menjadi perusahan terbuka”, ucap Hasan.

Adapun rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 53,67 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian satu bidang tanah seluas 74.045 meter persegi dengan nilai transaksi Rp 103 miliar. Sisanya, 46,33 persen dari dana IPO akan digunakan untuk belanja modal.

Baca juga: Cara Mendapatkan EFIN Online untuk Lapor SPT Tahunan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com