Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Batalkan Pemangkasan Diskon Tarif Listrik, Ini Alasannya

Kompas.com - 10/03/2021, 18:07 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan untuk mengurangi besaran potongan atau diskon tarif listrik bagi pelanggan golongan 450 volt ampere (VA) dan 900 VA subsidi mulai April 2021.

Namun, momentum pengurangan besaran stimulus tersebut dinilai belum tepat. Sebab sampai saat ini berbagai indikator menunjukan, perekonomian nasional masih belum membaik.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, sejumlah indikator menunjukan, sisi permintaan ekonomi nasional pertumbuhannya masih cenderung lambat.

Baca juga: Sampai Kapan Pemerintah Berikan Diskon Tarif Listrik?

Salah satu indikator yang disoroti oleh Bhima ialah, realisasi inflasi inti pada Februari 2021 yang berada di level 0,11 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun lalu yakni 0,14 persen.

“Inflasi inti rendah menggambarkan sisi agregat permintaan pembentukan harga barang masih dalam level yang terkontraksi,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (10/3/2021).

Kemudian, Bhima juga menilai kondisi keuangan sebagian masyarakat kelas menengah ke bawah masih belum membaik. Ini terefleksikan dengan penurunan nilai tukar petani sektor tanaman pangan pada Februari.

“Di mana masyarakat kelas menengah bawah atau rentan miskin ada di kelompok ini,” katanya.

Dengan melihat indikator-indikator tersebut, Bhima menilai, pemerintah perlu membatalkan keputusan pemangkasan diskon tarif listrik.

“Terburu-buru menurunkan diskon tarif listrik akan memukul daya beli kelompok bawah sehingga bisa berdampak pada kenaikan angka kemiskinan,” tuturnya.

Senada dengan Bhima, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, perekonomian Indonesia belum tumbuh secara cepat.

Ia menyadari, perpanjangan stimulus yang telah dilaksanakan sejak April tahun lalu akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Namun dengan melihat kondisi saat ini, pemerintah disebut perlu untuk mempertahankan kebijakan stimulus diskon tarif listrik dengan besaran yang sama seperti periode-periode sebelumnya.

“Menurut saya stimulus harus tetap diberikan kepada masyarakat agar beban mereka bisa tetap berkurang,” katanya.

Baca juga: Harga Minyak Hingga Batu Bara Terus Naik, Bagaimana Nasib Tarif Listrik Setelah Juni 2021?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com