Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Dow Jones Sentuh Rekor Tertinggi Terodorong Prospek Ekonomi AS

Kompas.com - 13/03/2021, 07:47 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks saham Dow Jones naik ke rekor tertinggi kelima berturut-turut pada Jumat (12/3) dan indeks S&P 500 ditutup sedikit lebih tinggi karena investor memborong saham-saham yang akan mendapat untung dari pemulihan kembali ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Prospek ekonomi AS itu yang ditandai dengan kenaikan imbal hasil di pasar obligasi.

Sementara indeks Nasdaq jatuh setelah rebound lebih dari 6 persen selama tiga sesi terakhir karena kenaikan imbal hasil obligasi menghidupkan kembali kekhawatiran inflasi dan menumpulkan daya tarik saham teknologi pertumbuhan tinggi.

Baca juga: BEI Luncurkan Edukasi Digital untuk Investor Bursa

Indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan persentase mingguan terbesar sejak awal Februari 2021 setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang stimulus fiskal terbesar AS dan data memperkuat keyakinan bahwa ekonomi AS sedang menuju pemulihan pertumbuhan tinggi.

Pada Jumat (12/3/2021) waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 293,05 poin atau 0,9 persen ke level 32.778,64. Indeks S&P 500 naik 4 poin atau 0,10 persen menjadi 3.943,34. Sedangkan, indeks Nasdaq turun 78,81 poin atau 0,59 persen ke level 13.319,87.

Selama pekan ini, indeks S&P naik 2,6 persen, Dow menguat 4,1 persen dan Nasdaq naik 3,1 persen. Bagi Dow, itu adalah kenaikan mingguan terbesar sejak November tahun lalu.

Baca juga: OJK Naikkan Modal Disetor untuk Bursa Efek Jadi Rp 100 Miliar

Kenaikan imbal hasil Treasury AS baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran pelonggaran stimulus moneter secara tiba-tiba dan memberikan tekanan ke Wall Street dalam beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, yield US Treasury tenor 10 tahun mencapai 1,642 persen, level tertinggi sejak Februari tahun lalu.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dow Jones naik ke rekor tertinggi tersengat prospek pemulihan ekonomi AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com