Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ANTM Raih Laba Rp 1,41 Triliun di Tahun 2020

Kompas.com - 15/03/2021, 19:26 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan segmen pada tahun 2020 tercatat sebesar Rp 1,41 triliun, tumbuh 170 persen dibandingkan periode tahun 2019 sebesar Rp 521,90 miliar.

Capaian laba usaha segmen juga tumbuh 199 persen sebesar Rp 1,45 triliun, dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 486,58 miliar.

Sekretaris Perusahaan Kunto Hendrapawoko mengungkapkan, pencapaian tersebut ditopang oleh penerimaan pasar domestik atas produk segmen emas dan pemurnian ANTM tercatat positif pada tahun 2020.

Baca juga: Harga Emas Antam Turun Rp 2.000, Ini Rincian Terbarunya

Penjualan bersih dalam negeri segmen emas dan pemurnian tumbuh 67 persen sebesar Rp 17,79 triliun, dibandingkan pendapatan penjualan domestik tahun 2019 sebesar Rp 10,66 triliun.

“Selain itu, penguatan harga rata-rata emas global sepanjang tahun 2020 sebesar 27 persen (dibandingkan periode 2019) turut mendukung peningkatan profitabilitas segmen logam mulia dan pemurnian,” kata Kunto dalam siaran pers, Senin (15/3/2021).

Earnings Before Interest, TaxeS, Depreciation, and Amortization (EBITDA) ANTM pada tahun 2020 juga tumbuh 39 persen sebesar Rp 3,19 triliun, dibandingkan capaian EBITDA pada tahun 2019 sebesar Rp 2,29 triliun.

Kunto mengatakan, penguatan posisi arus kas bersih ANTM yang diperoleh dari aktivitas operasi yang mencapai Rp 2,22 triliun, tumbuh 36 persen dibandingkan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sepanjang 2019 sebesar Rp 1,63 triliun.

Baca juga: Kemenkeu Sebut Mobil Listrik di Luar Negeri Lebih Murah karena Insentif Pajak

“Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama ANTM yang berbasis pada komoditas nikel, emas dan bauksit,” jelas dia.

Sepanjang tahun 2020, nilai penjualan bersih ANTM tercatat sebesar Rp 27,37 triliun dengan proporsi penjualan bersih domestik mencapai Rp 19,92 triliun atau 73 persen dari total penjualan bersih ANTM.

Capaian nilai penjualan ANTM di dalam negeri tumbuh sebesar 68 persen jika dibandingkan nilai penjualan bersih di pasar domestik pada tahun 2019 sebesar Rp 11,86 triliun.

“Pada tahun 2020, ANTM mencatatkan pencapaian kinerja segmen nikel yang positif. Tercatat ANTM kembali mencatatkan volume produksi tertinggi sepanjang sejarah Perusahaan pada tahun 2020,” kata Kunto.

Terkait dengan proyek pengembangan usaha, saat ini ANTM sedang menyelesaikan tahap konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara, yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 13.500 TNi per tahun.

Baca juga: Mendag Khawatir Harga Cabai Rawit Merah Anjlok Saat Lebaran

Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini ANTM terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) yang memiliki kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun (Tahap 1).

“ANTM memiliki pengalaman lebih dari lima dekade mendukung pengembangan hilirisasi mineral di Indonesia, khususnya pada komoditas nikel, emas dan bauksit, melalui operasi pertambangan yang terintegrasi, dengan profil aset nikel dan bauksit yang solid,” tambah Kunto.

Hingga tahun 2020, tercatat posisi sumber daya bijih nikel dan bauksit konsolidasian ANTM masing-masing mencapai sebesar 1,44 miliar wmt bijih nikel dan 586 juta wmt bijih bauksit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com