Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kita Sibuk Promosikan Indonesia ke Investor, tetapi Begitu Datang Sangat Mumet

Kompas.com - 18/03/2021, 18:56 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan keluhan para investor yang melakukan investasi di Indonesia.

Ia mengatakan, rumitnya proses perizinan dan regulasi bisnis serta penanaman usaha di Indonesia masih menjadi salah satu hal yang membuat para investor enggan menanamkan modalnya di Indonesia.

Padahal di sisi lain, Indonesia saat ini sedang gencar melakukan promosi untuk mendatangkan investor ke dalam negeri.

Baca juga: Sering Dinantikan Investor, Apa Itu Dividen?

"Pak Menko Maritim dan Investasi (Luhut Binsar Pandjaitan) terus ke mana-mana mempromosikan Indonesia, tapi kalau tidak dibenahi ya sama saja. Investor senang, the story looks so good. It sounds promising, sounds excellent, but begitu datang ke Indonesia kok it's so mumet atau pusing," ujar Sri Mulyani dalam peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE) yang ditayangkan secara virtual, Kamis (18/3/2021).

Ia mengatakan, pemerintah saat ini tengah memperbaiki iklim investasi dengan melakukan reformasi di beberapa aspek perekonomian, salah satunya di bidang logistik.

Sebab, ongkos logistik di Indonesia termasuk tinggi.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia mengeluarkan 23,5 persen dari porsi perekonomiannya untuk biaya logistik.

Sementara bila dibandingkan dengan negara tetangga, nilai ongkos perekonomian tersebut terpaut selisih 10 persen.

Baca juga: Mentan Sebut Harga Cabai Rawit Merah Bakal Turun di Bulan Puasa dan Lebaran

Ia mengatakan, Malaysia mengeluarkan 13 persen dari perekonomian mereka untuk biaya logisitik.

"Maka kita tahu kalau perusahaan beriperasi di sini, itu 10 persen kalah kompoetisi hanya karena dari biaya logistik," jelas Sri Mulyani.

Ia pun mengatakan, bila Indonesia ingin menjadi negara maju, salah satu hal yang harus diperbaiki adalah sistem logistik.

Untuk itu, pemerintah menerapkan sistem logistik nasional atau national logistic system (NLE) yang akan mengintegrasikan seluruh proses logistik di Indonesia bahkan dengan sistem logsitik internasional.

Pemerintah menargetkan NLE tahun ini dapat mengintegrasikan delapan pelabuhan besar Indonesia, yakni Pelabuhan Batam, Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Mas Semarang, Pelabuhan Patimban, Tanjung Perak Surabaya, Kuala Tanjung Medan, hingga Sulawesi dan Makassar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com