Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM: Aktivitas Predator Menjadi Penghambat UMKM Berkembang

Kompas.com - 22/03/2021, 14:21 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri Koperasi & UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, saat ini predatory activity atau aktivitas predator masih cukup tinggi di ekosistem UMKM.

Hal inilah, kata dia, yang menjadi salah satu penyebab UMKM di Tanah Air sulit berkembang. DIa mencontohkan bakpia pathok di Yogyakarta. Produk tersebut saat ini dibuat oleh ratusan produsen, yang ujung-ujungnya saling "membunuh" melalui diskon besar-besaran.

"Begitu juga di Bandung ada ribuan brand untuk clothing, buyer minta diskon 50 persen padahal bayarnya nunggak 4 bulanan, kalau enggak mau akan pergi ke brand lain. Aktivitas predator seperti ini yang buat UMKM kita sulit berkembang," ujarnya dalam FGD Deputi Bidang UKM dengan tema Future Food, Future Mobility, Future Crafting dan Fahsion yang disiarkan secara virtual, Senin (22/3/2021).

Baca juga: BI: UMKM Butuh Modal dari Perbankan

Oleh sebab itu, lanjut Fiki, Kemenkop UKM akan melakukan berbagai upaya serta terobosan agar bisa meminimalisir aktivitas ini.

Selain itu, Fiki juga mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki selalu mendorong para pelaku UMKM, untuk masuk ke sektor-sektor unggulan seperti komoditas laut.

Sebab menurut Teten, Indonesia sangat kaya akan komoditas laut yang seharunya bisa dimanfaatkan. "Komoditas laut Indonesia itu banyak. Kapasitasnya bisa di-scaleup seharusnya," ucapnya.

Selain itu, Fiki berpendapat, upaya sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder juga dibutuhkan untuk menunjang UMKM agar bisa kembali bergeliat. Dia mengaku, kementeriannya akan sulit melakukan berbagai program apabila hanya berjalan sendiri.

 

Baca juga: Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, Pemerintah Gandeng ITB

"Kementerian kita karyawannya ada 2.700, anggarannya enggak sampai Rp 1 triliun, padahal ngurusin 64 juta usaha dan ngurusin 60 persen perekonomian Indonesia, kalau sendirian enggak akan bisa. Makanya kita perlu bersinergi dan berkolaborasi sesama stakeholder," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com