Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Biogas Rumah Masih Terkendala Pendanaan

Kompas.com - 23/03/2021, 17:03 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemanfaatan kotoran ternak dan sampah dapur untuk pengolahan energi alternatif biogas melalui program Biogas Rumah (Biru), yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun, ternyata masih menghadapi persoalan terkait pembiayaan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, sejak diluncurkan pemerintah pada 2009, program Biru memang menghadapi berbagai tantangan yang berbeda di setiap wilayahnya.

Namun, pendanaan pelaksanaan program Biru dinilai menjadi masalah utama yang dihadapi oleh berbagai wilayah.

"(Tantangan) yang saya lihat sekarang mekanisme pendanaan. Mekanisme pendanaan harus dicari cara paling optimal," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (23/3/2021).

Baca juga: Pemerintah Masih Menunggak Pembayaran Insentif Nakes Rp 1,48 Triliun

Dadan menjelaskan, semula pemerintah melakukan pembiayaan program Biru yang 100 persen berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Namun, hasil pembangunan sistem pengolahan biogas tidak memiliki waktu operasional yang lama dengan pembiayaan berasal dari APBN.

Sementara sistem biogas yang dibangun dari pendanaan mandiri atau pribadi dinilai lebih tahan lama operasionalnya.

"Tapi kalau dibangun sendiri oleh masyarakat anggarannya terbatas. Titik keseimbangannya harus dicari," tutur Dadan.

Terkait dengan dasar pembangunan sistem biogas sendiri, Dadan memastikan, saat ini telah berjalan dengan lancar.

Dilansir dari website Biru.or.id, sampai saat ini program Biru telah menjangkau 12 provinsi, dengan 119.266 orang merasakan manfaatnya.

Kemudian, dari jumlah penerima tersebut juga terjadi pengurangan emisi sebesar 370.000 ton karbon dioksida.

Baca juga: Berapa Pendapatan Deddy Corbuzier Usai Live GM Irene Vs Dewa Kipas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com