Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kantongi Rp 6,39 Triliun dari Lelang 6 Seri Sukuk Negara

Kompas.com - 24/03/2021, 12:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengantongi Rp 6,39 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (23/3/2021).

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu seperti dikutip Kompas.com, Jakarta, Rabu (24/3/2021), ada 6 seri sukuk negara yang dilelang.

"Pemerintah melaksanakan lelang Surat Berharga Syariah Negara pada tanggal 23 Maret 2021 untuk seri SPNS10092021 (reopening), PBS027 (reopening), PBS017 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia," Tulis DJPPR.

Adapun total penawaran yang masuk pada penawaran lelang sukuk negara tersebut sebesar Rp 17,1 triliun. 

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di Bank CIMB Niaga hingga BRI

Penawaran tertinggi masuk untuk seri sukuk PBS029 sebesar Rp 4,3 triliun. Selanjutnya disusul oleh PBS027 sebesar Rp 4 triliun.

Meski begitu, hasil lelang yang didapatkan pemerintah lebih rendah dari target indikatif yang dipatok pemerintah sebesar Rp 12 triliun.

Oleh karena itu sebagai tindak lanjut, pemerintah kembali melaksanakan lelang SBSN tambahan (Green Shoe Option) pada hari Rabu, 24 Maret 2021 pada pukul 09.00-10.00 WIB.

 

Pelaksanaan lelang tambahan (Green Shoe Option) dapat diikuti oleh Bank Indonesia, LPS dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN tanggal 23 Maret 2021.

Baca juga: BSI Gandeng Jamkrindo Syariah Guna Perkuat Lini Bisnis Cicil Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com