Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN FINANSIAL KOMPASIANA] "Sleeping Investor" di Usia Muda | Belajar Investasi Tanah | Adu Kuat Nilai Tukar Mata Uang

Kompas.com - 25/03/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Berinvestasi selagi muda inilah yang jadi tren baru para milenial dalam mengelola keuagan mereka.

Akan tetapi, dalam berinvestasi, tentu saja banyak yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum "bermain" dengan instrumen investasi ini.

Ada yang mencoba "bermain" memilih investasi dalam saham karena sangat menjanjikan meskipun risikonya sangat besar. Namun, investasi saham tentunya harus disertai dengan penguasaan ilmu terlebih dulu.

Untuk bisa berinvetasi para calon investor juga mesti mengetahui tujuan dari investasi tersebut.

Karena investasi itu sebenarnya mesti sesuai dengan jangka waktu. Lebih lanjut, tujuan investasi pun ada hubungannya dengan jangka waktu. Masih ada yang perlu dipertimbangkan dalam berinvetasi?

1. Menjadi "Sleeping Investor" di Usia Muda, Kenapa Tidak?

Kebebasan finansial adalah impian hampir semua orang. Oleh karena itu lewat tulisannya, Kompasianer Anjas Permata ingin memberitahu cara meraihnya.

Familiar dengan istilah sleeping investor? Ya, itu biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang melakukan investasi jangka panjang pada instrumen-instrumen keuangan yang legal dan diakui.

Nah, investor jenis ini biasanya menanamkan investasinya untuk periode waktu cukup lama.

Untuk memudahkan itu, Kompasianer Anjas Permata membandingkannya dengan investor jenis trader.

"Dia (sleeping investor) tidak terlalu pusing untuk sering-sering melihat atau cek pergerakan investasi, berbeda dengan investor jenis trader yang seringkali memanfaatkan fluktuasi harian dalam mencari keuntungan," tulisnya. (Baca selengkapnya)

2. Ketahui Hal Penting Ini Ketika Berencana Investasi Tanah

Jika tujuan berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan atas sejumlah modal yang telah kita keluarkan, maka investasi dalam bentuk tanah bisa saja jadi pilihan.

Untuk bisa lebih memahami itu, Kompasianer Hery Sinaga menjelaskan beda investasi tanah dengan produk investasi lain dengan produk keuangan.

"Hal itu terkait kestabilan dari harga tanah yang tidak pernah turun dibanding dengan produk investasi lainnya yang cenderung fluktuatif," tulisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com