Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi: Sumber Daya Batu Bara Indonesia 143 Miliar Ton

Kompas.com - 26/03/2021, 23:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan total keseluruhan sumber daya batu bara di Indonesia mencapai 143,73 miliar ton dengan cadangan 38,81 miliar ton.

"Indonesia punya kekayaan batu bara yang sangat besar. Hasil penelitian Badan Geologi Tahun 2020 mencatat sumber daya batu bara sebanyak 143,73 miliar ton dengan cadangan 38,81 miliar ton," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono dilansir dari Antara, Jumat (26/3/2021).

Sebanyak 90 persen cadangan batu bara di Indonesia memiliki kalori sedang dan rendah untuk konsumsi industri ketenagalistrikan, smelter, semen, pupuk, dan kertas.

Tahun lalu, konsumsi batu bara dalam negeri atau Domestic Market Obligation tercatat sebesar 121,89 juta ton dengan penggunaan terbesar untuk menyuplai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Baca juga: Apa Itu Dropship, Apa Bedanya dengan Reseller

Lebih lanjut Eko menyebutkan saat ini lebih dari 50 persen pembangkit listrik di Indonesia adalah PLTU yang berbahan bakar utama batu bara.

Terdapat 237 PLTU batu bara di Indonesia dengan rincian sebanyak 31 persen terletak di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Kemudian, Sumatera ada 25 persen, Sulawesi 17 persen, Maluku 2 persen, dan Papua 1 persen.

Total kapasitas terpasang PLTU batu bara sebesar 34,6 Giga Watt. Pemakaian batu bara sebesar 98,9 juta ton dengan potensi Fly Ash and Bottom Ash (FABA) sebanyak 9,89 juta ton.

Saat ini Indonesia menghadapi tantangan terkait isu lingkungan karena jumlah PLTU dan pemanfaatan batu bara yang disebut menghasilkan emisi karbondioksida yang memicu peningkatan suhu bumi.

Baca juga: Apa Itu Biaya Provisi pada KPR Bank?

"Akibat isu lingkungan inilah industri batu bara menghadapi tantangan. Kita harus bisa menjawab tantangan ini," kata Eko.

Dalam penelitian yang dilakukan Badan Geologi sejak 2018 hingga 2020 di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur, batu bara mengandung logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE) sebesar 200 ppm, sedangkan konsentrasi dalam abu batu bara bisa mencapai 10 kali lipat atau sekitar 2.000 ppm.

Seperti diketahui, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan nilai tambah batu bara melalui mekanisme hilirisasi sebagai upaya memaksimalkan potensi sumber batu bara dalam negeri yang masih melimpah.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada Ferian Anggara mengatakan Indonesia harus melakukan studi komprehensif terkait karakteristik batu bara dan karakteristik FABA untuk bisa memaksimalkan potensi tersebut.

Baca juga: Lengkap, Rincian Biaya Admin Tabungan BNI, BRI, BTN, dan Mandiri

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2017 tentang Energi Baru dan Terbarukan, lanjut dia, batu bara masuk ke dalam renewable energy melalui program hilirisasi berupa gasifikasi maupun likuifaksi.

"Kita harus melihat batu bara tidak hanya sebagai komoditas, tetapi sebagai suatu kesatuan utuh yang bisa dimanfaatkan mulai dari eksisting untuk suplai pembangkit listrik hingga pemanfaatan limbah untuk menghasilkan produk baru," kata Ferian.

"Kami sebagai peneliti melihat itu sebagai pulang untuk bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan Indonesia," tambah dia.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com