KOMPAS.com - Saat ini pinjaman uang untuk berbagai keperluan bertebaran. Tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
Di antaranya untuk modal usaha, renovasi rumah, biaya pendidikan anak, bahkan sampai yang sifatnya konsumtif, seperti liburan.
Salah satu pinjaman atau kredit yang cukup populer adalah Kredit Tanpa Agunan (KTA). Sesuai namanya, pinjaman KTA tidak perlu jaminan atau agunan.
Dapat diajukan langsung ke bank atau melalui fintech. Dalam proses pengajuannya, ada yang mensyaratkan calon debitur punya kartu kredit, ada juga yang tidak.
Plafon pinjaman KTA mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 500 juta. Pun dengan tenornya lumayan panjang hingga 60 bulan (5 tahun). Sedangkan suku bunga yang ditawarkan terbilang tinggi.
Akses KTA terbuka lebar bagi siapapun. Meski demikian, Anda perlu memperhatikan 6 hal berikut ini bila ingin mengajukan pinjaman KTA, seperti dikutip dari Cermati.com.
Sebetulnya mengajukan pinjaman apapun, termasuk KTA harus dibarengi dengan kemampuan mengelola keuangan. Sebab, kredit ini termasuk utang. Kewajiban yang harus dibayar setiap bulan sampai lunas.
Jika enggan mengatur anggaran secara rutin, maka berapapun gaji atau penghasilan Anda bakal lenyap begitu saja tanpa bekas. Tak tahu ‘larinya’ ke mana.
Begitu harus membayar cicilan KTA, tak punya duit karena sudah habis. Akhirnya gagal bayar.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengelola keuangan. Mencatat setiap pemasukan serta pengeluaran dengan baik. Pakai prinsip 40-30-20-10.
Sebesar 40 persen dari gaji untuk anggaran kebutuhan sehari-hari. Kemudian 30 persen untuk membayar utang, termasuk cicilan KTA. Tabungan atau investasi, porsinya 20 persen dari penghasilan. Dan sisanya 10 persen untuk beramal.
Dengan membuat pos-pos anggaran yang jelas, pembayaran pinjaman KTA Anda bakal mulus jalannya. Tidak ada kredit macet.
Setiap bank punya produk pinjaman KTA. Pun dengan fintech, hampir seluruhnya menyediakan layanan pengajuan KTA dari berbagai bank.
Walaupun sama-sama KTA, namun syarat dan ketentuan pengajuan masing-masing bank dan fintech berbeda. Jadi, cari tahu dulu informasi seputar KTA, termasuk untung ruginya.
Membekali diri dengan informasi yang cukup akan menghindarkan Anda dari kesalahpahaman. Jika masih bingung, sebaiknya bertanya langsung pada call center maupun customer service bank atau fintech.