Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilang Balongan Diproyeksi Beroperasi Kembali dalam 5 Hari ke Depan

Kompas.com - 29/03/2021, 13:59 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) tengah menghentikan operasional atau normal shutdown kilang di Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, paska terjadinya kebakaran tangki penyimpanan pada Senin (29/3/2021) dini hari.

Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono memastikan, fasilitas utama pengolahan minyak mentah di Kilang Balongan tidak terdampak oleh kebakaran.

Namun, selama proses pemadaman dan normalisasi kebakaran tengah dilakukan, kilang tersebut masih akan dihentikan operasionalnya.

Baca juga: Dirut Pertamina Pastikan Fasilitas Utama Pengolahan Minyak di Kilang Balongan Tak Terdampak Kebakaran

"Enggak ada masalah dengan kilangnya. Sambil menunggu pemadaman kira-kira mungkin 4-5 hari mudah-mudahan bisa normal," kata Mulyono dalam konferensi pers virtual, Senin.

Dengan dihentikannya operasional kilang tersebut, maka akan terjadi kehilangan produksi olahan minyak mentah.

Mulyono memproyeksikan, kehilangan produksi akibat tangki penyimpanan yang terbakar mencapai 400.000 barrel.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina akan meningkatkan produksi di Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang masing-masing masih bisa ditingkatkan produksinya sebesar 300.000 barrel dan 500.000 barrel.

"Dari Cilacap nanti akan dibawa kapal, disuplai langsung dari Tanjung Priok. Sedangkan dari TPPI bisa disuplaikan terminal BBM Balongan," tutur Mulyono.

Baca juga: Kilang Minyak Balongan Terbakar, Pertamina: Tidak Perlu Panic Buying

Mengacu kepada hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meminta kepada masyarakat untuk tidak panik.

Sebab, kebakaran yang terjadi di Kilang Balongan tidak akan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM) atau produk olahan minyak mentah lainnya.

"Masyarakat tidak perlu panik denga isu-isu yang ada sehingga ada panic buying dan sebagainya karena pasokan tetap berjalan dengan aman dan lancar," ucap Nicke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com