Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Siapkan 500 Ha AUTP, Distan Gorontalo Utara Sebut Dana Dipotong untuk Penanganan Pandemi

Kompas.com - 30/03/2021, 20:05 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Gorontalo Utara Kisman Kuka mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan 500 hektar (ha) tanah untuk program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 2021.

Jumlah tersebut memang cukup berbeda jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai total 1.000 ha. Pasalnya, banyak anggaran yang dialihfungsikan untuk refocusing pandemi Covid-19 tahun 2021.

“Kita juga nanti dapat dana sharing dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pembayaran asuransi itu,” terang Kisman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/3/2021).

Menurut penuturan Kisman, AUTP Gorontalo Utara itu tidak hanya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Nasional (APBN).

Baca juga: Kementan Tambah Outlet Baru Pasar Mitra Tani dan Gerai Pangan Lokal di Bogor

Dalam kesempatan itu, ia menerangkan, pihaknya akan melakukan pendataan sekaligus mendaftarakan lahan pertanian untuk masuk AUTP sebelum masa tanam 2021. Ini dilakukan guna mencegah ditolaknya pelayanan asuransi dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, program AUTP bisa dimanfaatkan oleh semua petani.

Melalui AUTP, imbuh dia, para petani bisa tenang ketika lahan sawah mereka terendam banjir, mengalami kekeringan, atau terserang organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

“Preminya hanya Rp 36.000 per ha untuk setiap musim tanam. Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 144.000 per ha per musim tanam. Kalau petani sudah jadi peserta AUTP, bisa mengklaim apabila lahan sawahnya terkena bencana,” jelasnya.

Baca juga: Kementan Ajak Pemda Manfaatkan Program Upland untuk Tingkatkan Sektor Pertanian

Menurut Sarwo, AUTP merupakan salah satu cara Kementan untuk melindungi usaha tani. Ia pun berharap semua petani bisa mendaftar sebagai anggota asuransi ini.

“Kami harapkan semua petani bisa mendaftar AUTP. Penyuluh bisa menjelaskan ke petani karena preminya murah dan bermanfaat,” tutur Sarwo.

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, asuransi pertanian sangat diperlukan untuk menanggulangi kerugian yang disebabkan faktor alam dan cuaca.

“Asuransi pertanian ini menjadi budaya yang penting untuk diikuti. Tahun depan harus bisa diterapkan seluruhnya,” katanya.

Baca juga: Kementan Ingin Kerja Sama dengan Pertani Dikembangkan, Tak Hanya Serap Gabah

Di samping itu, kata dia, AUTP menjadi salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) pertanian. KUR ini nantinya akan disalurkan kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) yang mewajibkan setiap anggotanya memiliki asuransi pertanian.

“Untuk itu, petani wajib masuk kelompok tani. Di kelompok tani pun diwajibkan untuk punya asuransi,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat Sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com