Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi dan Investasi Masih Rendah, BI: Ini Menyebabkan "Lingkaran Setan"

Kompas.com - 01/04/2021, 18:49 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak dari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari 1 tahun terhadap perekonomian nasional masih dirasakan sampai saat ini.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, pandemi masih menjadi penghambat di salah satu indikator perekonomian nasional, yaitu konsumsi rumah tangga.

Menurut dia, masyarakat kelas menengah ke atas masih memiliki kecenderungan untuk menahan pengeluaran, dan lebih fokus menyimpan uangnya.

Baca juga: Mahasiswa, Ikuti 5 Tips Investasi Agar Peroleh Cuan

"Dari sisi rumah tangga khususnya yang dari menengah atas, mereka masih nahan konsumsinya, hanya untuk kebutuhan dasar," kata Destry dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (1/4/2021).

Hal tersebut kemudian berimplikasi terhadap indikator perekonomian lainnya, yakni pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investas.

Destry menyebutkan, rendahnya permintaan dari masyarakat membuat koporasi tidak berkeinginan untuk melakukan investasi.

"Ini yang akhirnya menyebabkan semacam lingkaran setan yang tidak berhenti," ujarnya.

Oleh karenanya, Destry menilai, perlu adanya kebijakan yang mampu mendongkrak daya beli masyarakat di tengah ancaman virus corona yang masih sangat nyata.

Baca juga: Pangkas Investasi Saham dan Reksa Dana, BPJS Ketenagakerjaan Pertimbangkan Kondisi Pasar Modal

BI pun terus melakukan berbagai kebijakan moneter, seperti penurunan suku bunga acuan guna menggerakan kembali perekonomian RI.

"Ini yang kita harapkan bisa menstimulate pertumbuhan ekonomi, karena cost of fund menjadi murah, biaya bunga menjadi murah," ucap dia.

Sebagai informasi, saat ini suku bunga acuan BI 7 day repo rate reverse berada di level 3,5 persen, terendah sepanjang sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com