Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Dilarang, Sandiaga Uno Wacanakan Gratis Ongkir Produk Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 05/04/2021, 17:56 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana memberikan insentif biaya ongkos kirim untuk produk ekonomi kreatif.

Hal ini mengingat larangan mudik yang ditetapkan pemerintah untuk Lebaran tahun 2021.

Untuk mengganti kehadiran secara fisik, pengiriman produk ekonomi kreatif bisa mengobati kerinduan untuk pulang kampung,

Baca juga: Sandiaga: Kain Tenun Tradisional Bakal Dikolaborasikan dengan Louis Vuitton

“Mengenai peluang yang sekarang kami tingkatkan dari produk ekonomi kreatif, pengganti larangan mudik sebagai opsi bagi masyarakat yang tidak bisa silaturahim ke kampung halaman bisa mengganti dengan produk ekraf,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (5/4/2021).

Sandiaga mengatakan, rencana pemberian free ongkir untuk produk ekonomi kreatif merupakan bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.

Saat ini, wacana tersebut masih dalam pembicaraan dengan Menteri Perindustrian dan Menteri Perdagangan.

Dalam rapat terbatas yang diselenggarakan, ia mengimabau agar pemerintah hadir untuk menanggung biaya ongkir karena di beberapa daerah harga produknya malah lebih murah daripada ongkos kirimnya.

“Ini yang mengharuskan pemerintah hadir. Mudah-mudahan bisa segera kami luncurkan, baru saja kami ratas agar ada insentif yang pemerintah bisa diberikan terutama mengenai kemudahan ongkir ke kampung halaman masing-masing yang pada saat ini atas dasar pertimbangan matang, pemerintah meniadakan mudik,” ujar dia.

Baca juga: Keran Wisman Bakal Dibuka Juni, Sandiaga Bertemu Pelaku Pariwisata di Bali

Sandiaga berharap, ongkir yang selama ini menjadi beban bagi pelaku UMKM bisa diringankan, dengan pemberian insentif bantuan gratis ongkir.

“Ini sekarang sedang difinalisasi, harapan saya ini bisa final, sehingga sebelum lebaran kita sudah mulai bisa menginisiasi parsel yang bisa menggantikan kehadiran fisik kita,” ujar dia.

Sandiaga menambahkan, dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, parsel dan produk ekonomi kreatif bisa dikirimkan sebagai bentuk rasa cinta dan kerinduan kepada saudara kta di kampung halaman.

“Parsel dapat dikirim dengan fasilitasi ongkir yang disubsidi, kita juga sudah bicara dengan PT Pos Indonesia, mereka pada prinsipnya siap untuk mengeksekusi kebijakan ini,” tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com