KOMPASIANA---Lalapan identik dengan orang Sunda. Bahkan ada anekdot mengatakan paling enak punya istri atau suami orang Sunda, cukup bawakan nasi dan sambel lalu biarkan di kebun, pulang pasti sudah kenyang.
Keakraban orang Sunda dengan lalapan sudah dikenal sejak zaman dulu.
Namun, sebenarnya ada istilah lain yang masih banyak belum orang tahu selain lalapan, yakni seupan.
Selain mengenai lalapan ada juga tentang kisah-kisah mistis gunung Merapi dari sudut pandang orang Jogja.
Berikut 3 konten menarik dan populer kategori Humaniora di Kompasiana:
1. Beda Antara Lalab dan Seupan dalam Masyarakat Sunda
Kompasianer Kang Win mengatakan sebagian besar dari jenis tanaman dan pepohonan biasa dimanfaatkan sebagai lalap dan seupan masyarakat Sunda.
Meski begitu, dalam terminologi Sunda, tidak semua sayuran disebut lalap meski itu termasuk ke dalam sayuran segar.
Menurutnya juga ada perbedaan antara lalapan dengan seupan
"Daun bayam misalnya, ia tidak disebut lalab karena tidak biasa dimakan mentah," katanya. (Baca selengkapnya)
2. Kisah-kisah Mistis Merapi dari Sudut Pandang Orang Asli Jogja
Bagi orang Yogyakarta Gunung Merapi bukan sekadar gunung.
Kompasianer Bobby mengatakan, Gunung Merapi memiliki aneka kisah mistis, juga seputar letusan Merapi, yang beredar dari mulut ke mulut dan dipercaya oleh sebagian kalangan.
Pertama, dikatakan Kompasianer Bobby, Merapi sebagai bagian dari poros sumbu (imajiner) Yogyakarta, yang apabila ditarik lurus akan menuju satu titik yang sama yakni Gunung Merapi.
"Poros pertama dari Sumbu Imajiner ini adalah Laut Selatan, yang diwakili Pantai Parangkusumo. Dipercayai bahwa Laut Selatan dikuasai oleh Nyi Roro Kidul, sang ratu mitologis. Di Pantai Parangkusumo, diadakan prosesi upacara labuhan Parangkusumo," tulisnya. (Baca selengkapnya)