Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seleksi CPNS 2021 Dibuka Mei, Simak Syarat dan Ketentuannya

Kompas.com - 10/04/2021, 09:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja(PPPK) mulai pada Mei-Juni 2021.

Kemudian, seleksinya dijadwalkan pada Juli hingga Oktober 2021. Sementara pengumuman kelulusan pada November 2021, serta pemberkasan, dan penetapan NIP pada November-Januari 2021.

Mengutip Catatan Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sabtu (10/4/2021), ada beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh CPNS pengadaan tahun 2021. Syarat tersebut terdiri dari batasan usia, kualifikasi pendidikan, dan ketentuan lainnya.

Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran CPNS dan PPPK Dibuka Bulan Depan

Syarat pertama adalah setiap warga negara Indonesia (WNI) dapat melamar menjadi CPNS dengan batas usia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35 tahun.

Sementara jabatan yang bisa dilamar untuk usia paling tinggi 40 tahun adalah dokter spesialis dan dokter gigi spesialis; dokter pendidik klinis; serta dosen, peneliti, dan perekayasa dengan kualifikasi pendidikan S3.

Selanjutnya pelamar tidak pernah dipidana dengan pidana penjara 2 tahun atau lebih, tidak berkedudukan sebagai CPNS/PNS/TNI/Polri, tidak menjadi anggota/pengurus partai politik atau terlibat politik praktis, memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan syarat jabatan, sehat jasmani dan rohani.

Pelamar pun harus bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI atau negara lain yang ditentukan oleh pemerintah, hanya dapat mendaftar pada 1 instansi dan 1 formasi jabatan, tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS/TNI/Polri, serta tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta.

Total CPNS tahun 2021

Total kebutuhan ASN/PNS pada tahun ini sebanyak 1.275.387, yang terdiri dari formasi untuk guru PPPK sebanyak 1.002.616, PPPK Non Guru 70.008, dan CPNS sebanyak 119.094.

Total kebutuhan CPNS pemerintah pusat sebanyak 83.669 yang ditetapkan untuk 69.684 formasi, dengan rincian 61.129 formasi untuk kementerian/lembaga (K/L) dan 8.555 formasi untuk 8 sekolah kedinasan.

Sementara total kebutuhan CPNS pemerintah daerah sebanyak 1.191.718 yang ditempatkan untuk 652.803 formasi dengan rincian, 139.443 formasi untuk 34 pemerintah provinsi dan 513.360 formasi untuk pemerintah kabupaten/kota.

Jabatan terbanyak yang dibutuhkan pemerintah pusat tahun ini, antara lain dosen, penjaga tahanan, penyuluh KB, analis perkara peradilan, pemeriksa, perawat, analis hukum pertanahan, jaksa, dokter, statisi, pranata komputer, pranata barang bukti, pengawas farmasi dan makanan, penyuluh perikanan, dan perencana.

Jabatan terbanyak yang dibutuhkan pemerintah provinsi, antara lain jabatan guru, jabatan tenaga kesehatan, dan jabatan teknis. Jabatan guru terdiri dari guru BK, guru TIK, guru matematika, guru senin budaya, dan guru bahasa Indonesia.

Baca juga: Hindari "Joki", Seleksi CPNS akan Gunakan Identifikasi Wajah

Jabatan kesehatan terdiri dari perawat, dokter, asisten apoteker, perekam medis apoteker. Sedangkan jabatan teknis terdiri dari pranata komputer, polisi kehutanan, pengawas benih tanaman, pengelola keuangan, dan pengelola barang dan jasa.

Jabatan terbanyak yang dibutuhkan pemerintah kabupaten/kota antara lain guru kelas, guru penjasorkes, guru BK, guru TIK, guru seni budaya, perawat, bidan, dokter, apoteker, pranata laboratorium kesehatan, penyuluh pertanian, auditor, pengelola pengadaan barang dan jasa, pengelola keuangan, dan verifikator keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com