Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, BI Ramal Daging Ayam Ras Sumbang Inflasi Terbesar

Kompas.com - 10/04/2021, 09:29 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jelang bulan Ramadhan, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan mulai terjadi yang juga turut menyumbang angka inflasi.

Hal ini juga tercermin berdasarkan hasil survei pemantauan harga yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu II April 2021.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa dari perkembangan harga pada bulan April 2021 diperkirakan inflasi sebesar 0,08 persen (mtm).

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pangan Merangkak Naik

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,53 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,37 persen (yoy),” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (10/4/2021).

Adapun data penyumbang utama inflasi April 2021 didominasi oleh komoditas-komoditas tertentu yang kerap mengalami lonjakan permintaan jelang bulan puasa.

“Penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas daging ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm),” bebernya.

Sedangkan jeruk dan cabai merah masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen (mtm) dan minyak goreng sebesar 0,01 persen (mtm).

“Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), kangkung, bawang merah, bayam dan beras masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm),” ungkap Erwin.

Baca juga: Mengintip Strategi Para Pengusaha Makanan di Tengah Mahalnya Harga Cabai

Di sisi lain, ia juga menjelaskan terkait perkembangan nilai tukar 5 – 9 April 2021. Pada akhir hari Kamis, 8 April 2021, Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.530 per dollar AS.

Sedangkan Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,43 persen. Adapun DXY atau Indeks Dollar melemah ke level 92,06. Lalu Yield UST (US Treasury) 10 tahun turun ke level 1,619 persen.

Kemudian, pagi hari Jumat, 9 April 2021, Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.530 per dollar AS. Adapun Yield SBN 10 tahun turun ke level 6,39 persen.

Bagaimana dengan aliran modal asing selama minggu II April 2021?

Erwin menyebut, premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke 84,07 bps per 8 April 2021 dari 82,73 bps per 2 April 2021.

Baca juga: Subsidi Akan Diubah, Berapa Harga Elpiji 3 Kg Tahun Depan?

“Berdasarkan data transaksi 5 – 8 April 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp2,34 triliun dengan beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,15 triliun, dan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,81 triliun,” bebernya.

Sejalan dengan itu, berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden jual neto tercatat Rp9,68 triliun.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com