Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kedinasan Mana yang Peluang Masuk ASN Paling Besar?

Kompas.com - 10/04/2021, 13:27 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Jadwal pendaftaran sekolah kedinasan 2021/2022 sedang berlangsung saat ini, sejak dibuka mulai 9 April 2021.

Rekrutmen tersebut merupakan salah satu rangkaian seleksi aparatur sipil negara (ASN) melalui jalur ikatan dinas. Bagi kamu yang ingin mendaftar, sebaiknya pahami dulu informasi seputar sekolah kedinasan.

Bisa jadi kamu masih menyimpan pertanyaan mengenai sekolah ikatan dinas paling menjanjikan yang membuka pendaftaran.

Baca juga: Apa Beda Seleksi CPNS, PPPK, dan Sekolah Kedinasan?

Sebelum itu, kamu harus paham apa itu sekolah kedinasan. Definisi sekolah kedinasan adalah perguruan tinggi kedinasan yang memiliki ikatan dengan lembaga pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan.

Adapun sekolah ikatan dinas yang peluang masuknya besar tidak lepas dari jumlah formasi yang dibuka setiap tahunnya.

Dalam periode seleksi, umumnya ada sekolah kedinasan yang jarang diketahui orang. Karena itu penting untuk mengetahui berapa jumlah formasi masing-masing sekolah kedinasan yang dibuka tahun ini.

Baca juga: STAN Buka Pendaftaran 2021: Syarat, Alur Daftar, Pelaksanaan Tes

Nah, dengan mengetahui formasi itu, kamu bisa menganalisa sekolah dinas mana saja yang buka peluang masuknya besar sehingga peluang jadi ASN atau PNS lebih terbuka.

Sekolah ikatan dinas yang sepi peminat biasanya bukan terjadi karena tidak diminati, tapi kemungkinan juga karena kurangnya informasi mengenai formasi yang dibuka.

Pembukaan seleksi sekolah kedinasan terbuka untuk lulusan IPS maupun IPA tergantung dari masing-masing kebijakan yang berlaku.

Baca juga: Lengkap, Jadwal dan Lokasi Tes Ikatan Dinas ASN STIS 2021

Berikut ini rincian formasi sekolah kedinasan 2021/2022:

a. Politeknik Keuangan Negara (STAN) sebanyak 275 formasi

b. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebanyak 1.164 formasi

c. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) sebanyak 250 formasi

d. Politeknik Siber dan Sandi Negara sebanyak 100 formasi

e. Politeknik Statistika (STIS) sebanyak 600 formasi

f. Poltekip dan Poltekim sebanyak 600 formasi

Baca juga: Panduan Daftar STIS 2021: Syarat, Biaya, dan Tata Cara Pendaftaran

g. 21 Sekolah kedinasan Kementerian Perhubungan sebanyak 3.210 formasi, meliputi:

  1. Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD)
  2. Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun
  3. Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal
  4. Politeknik Transportasi Sungai Danau Penyeberangan Palembang
  5. Politeknik Transportasi Darat (POLTRADA) Bali
  6. Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
  7. Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar
  8. Politeknik Pelayaran Surabaya
  9. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
  10. Politeknik Pelayaran Sumatera Barat
  11. Politeknik Pelayaran Banten
  12. Politeknik Pelayaran Malahayati Aceh
  13. Politeknik Pelayaran Sulawesi Utara
  14. Politeknik Pelayaran Barombong
  15. Politeknik Pelayaran Sorong
  16. Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
  17. Politeknik Penerbangan Makassar
  18. Politeknik Penerbangan Medan
  19. Politeknik Penerbangan Surabaya
  20. Politeknik Penerbangan Jayapura
  21. Politeknik Penerbangan Palembang

h. Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) sebanyak 265 formasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com