KOMPASIANA---Ada banyak tradisi yang menandakan Ramadhan akan tiba.
Buah belungka batu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, salah satunya. Buah ini juga punya sebutan lain seperti bilungka batu, belungka rakah, atau belungka masak.
Buah belungka batu merupakan sebutan Urang Banjar untuk menyebut buah timun suri.
Uniknya, buah ini mulai banyak tampak di pinggir-pinggi jalan atau pasar-pasar jelang Ramadhan.
Karenanya, bila buah ini mulai amak diterlihat, itu pertanda Ramadhan akan tiba.
Selain mengenai buah belungka batu ini, ada juga tradisi unik jelan Ramadhan lainnya, seperti tradisi meugang di Aceh.
Berikut konten-konten menarik dan populer di Kompasiana seputar tradisi jelang Ramadhan:
1. Belungka Batu Bertebaran di Pinggir Jalan, Pertanda Ramadhan Sebentar Lagi!
Sebagian dari kita mungkin mengenal buah satu ini sebagai timun suri. Namun, bagi orang-orang Banjarmasin atau Urang Banjar, buah ini disebut sebagai belungka batu.
Urang Banjar menyebut tanaman ketimun atau mentimun dan kerabatnya seperti krai dengan sebutan belungka.
Kompasianer Kaekha mengatakan, dasar penyebutan Belungka Batu untuk buah timun suri ini lebih merujuk pada bentuk umum dan dominan dari jenis buah ini yang relatif mirip dengan buah mentimun, yaitu lonjong dan memanjang meskipun ukurannya jauh lebih besar.
Nah, masih menurutnya, bila buah-buahan ini mulai banyak tampak di pinggir-pinggir jalan dan di pasar-pasar, artinya Ramadhan akan segera tiba. (Baca selengkapnya)
2. Asyiknya Cucurak, Tradisi Santap Bersama Sebelum Puasa
Cucurak adalah tradisi makan bersama menjelang bulan Ramadhan yang banyak dilakukan oleh warga di sekitar Bogor, Jawa Barat.
Kompasianer Indra Mahardika mengatakan tradisi ini sudah turun-menurun dilakukan di sana. Bahkan sudah menjadi kewajiban.