Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Atur Keuangan Saat Ramadhan? Simak Tips Anti-boros Berikut Ini

Kompas.com - 13/04/2021, 13:22 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramadhan bisa menjadi momen introspeksi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik, termasuk dalam hal mengatur keuangan.

Sebab berdasarkan survei OVO, 6 dari 10 orang mengaku sulit mengatur keuangan selama Ramadhan, terlebih karena pandemi bisa membuat kebutuhan cenderung lebih banyak.

Dalam konferensi pers, Jakarta, Selasa (13/4/2021), Head of Corporate Communication OVO Harumi Supit mengatakan, survei juga menyebutkan 52 persen orang menggunakan dana darurat (yang ditarik dari tabungan/investasi) guna memenuhi kebutuhan saat Ramadhan.

Baca juga: Cegah Korupsi Bansos, Risma Ajak Warga Koreksi Data Mulai Bulan Depan

Selain masalah tersebut, survei juga menunjukkan 4 dari 10 orang melenceng jauh dari rencana awal terkait perencanaan keuangan saat Ramadhan, dan 43 persen orang menggunakan seluruh THR-nya untuk kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.

Di sisi lain, hanya 4 dari 10 orang yang menyimpan THR-nya untuk tabungan jangka panjang, 50 persen orang akan tetap memberi THR dalam bentuk transfer sebagai hadiah meskipun tidak dapat bertemu saudara dan kerabat.

Perencana Keuangan Lolita Setyawati mengungkapkan, survei menunjukkan mayoritas masyarakat sulit mengatur pengelolaan keuangan.

Beberapa kesalahan yang sering kali dilakukan saat Ramadhan antara lain tidak membuat perencanaan/anggaran dan tidak mencatat pengeluaran, mudah tergoda keinginan, menggunakan sumber dana yang tidak sesuai peruntukan, misalnya dana darurat.

Kesalahan lain dalam mengelola keuangan saat Ramadhan yakni berutang demi gaya hidup selama Ramadhan hingga tidak membuat skala prioritas.

Baca juga: Punya Banyak Dompet Digital? Kelola dengan 5 Cara Ini agar Tidak Boros

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com