Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berhasil Bangkit, Rupiah Masih Lesu

Kompas.com - 15/04/2021, 16:57 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (15/4/2021) sore, berakhir di zona hijau dalam perdagangan yang fluktuatif.

Indeks acuan BEI ini sempat terbenam di zona merah selama perdagangan sesi II. Namun beberapa saat sebelum penutupan, berhasil bangkit dan kembali ke zona hijau. IHSG ditutup menguat 0,48 persen atau 29,2 poin pada 6.079,50.

Dikutip dari data RTI, nilai total transaksi hari ini mencapai Rp 10,18 triliun dari 15,49 lembar saham yang diperjualbelikan.

Baca juga: Hari Ini IHSG Unjuk Gigi Menguat, Rupiah Kembali Melorot

Terdapat 231 saham menguat, 252 saham melemah, serta 162 saham stagnan. Sedangkan, aksi beli oleh investor asing (net foreign buy) mencapai Rp 291,42 miliar.

Sementara, indeks LQ 45 menguat 0,39 persen ke level 908,43. Kemudian, indeks KOMPAS100 naik 0,23 persen ke level 1.157, dan Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 0,41 persen ke level 599,42.

Adapun saham yang menjadi penopang indeks hari ini antara lain,  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 8,39 persen menjadi Rp 7.750, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) naik 4,84 persen menjadi Rp 2.600, dan  PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) naik 3,17 persen menjadi Rp 2.220,

Sementara saham-saham yang memberati indeks di antaranya, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 2,71 persen ke level Rp 4.310, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) turun 2,62 persen menjadi Rp 2.600, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,47 persen menjadi Rp 21.700.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot hari ini masih tertekan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 14.615 per dollar AS, melemah 0,09 persen dibanding penutupan kemarin pada 14.603.

Baca juga: RI Catat Ekspor Tertinggi Sejak 2011, Akibat Depresiasi Rupiah?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com