Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalahkan Jeff Bezos, Elon Musk Menangkan Kontrak Bangun Roket dari NASA

Kompas.com - 17/04/2021, 14:37 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan produsen roket dan peralatan luar angkasa SpaceX memenangkan kontrak dari NASA untuk memproduksi roket.

Roket tersebut nantinya akan digunakan sebagai sarana mendaratkan astronot di bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo terakhir.

Dilansir dari Washington Post, Sabtu (17/4/2021) SpaceX memenangkan kontrak senilai 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 42,05 triliun (kurs Rp 14.500). 

Baca juga: SpaceX Dapat Pendanaan Rp 11,9 Triliun, Elon Musk Kembali Jadi Orang Terkaya di Dunia

Perusahaan yang didirikan oleh Elon Musk itu mengalahkan perusahaan produsen roket dan perangkat luar angkasa milik Jeff Bezos, Blue Origin.

Padahal, Blue Origin telah terlebih dahulu membentuk tim nasional melalui kerja sama dengan raksasa produsen transportasi luar angkasa, Lockheed Martin, Northrop Grumman, serta Draper.

Selain itu, SpaceX juga mengalahkan kontraktor pertahanan yang berasal dari Huntsville, Dynetics.

Mulanya, NASA telah memilih ketiga perusahaan pada awal kontrak, dan diproyeksi bakal memilih dua di antara ketiga perusahaan tersebut untuk membangun perangkat pendaratan yang dibutuhkan.

Di program lain, NASA telah memilih lebih dari satu jasa penyedia untuk meningkatkan iklim kompetisi dan memastikan ketersediaan cadangan bila salah satu pihak gagal menyelesaikan program.

Baca juga: Mengintip Sumber Kekayaan Elon Musk yang Hartanya Meroket Rp 1.769 Triliun dalam Setahun

NASA pun menyatakan, salah satu alasan pemilihan SpaceX lantaran kondisi anggaran yang tidak mampu mendukung, bahkan untuk satu kontrak.

Untuk itu, SpaceX pun menyesuaikan kalender anggaran mereka dengan kondisi anggaran NASA.

Untuk diketahui, dalam beberapa tahun terkahir, Musk mendirikan SpaceX dengan tujuan membawa manusia ke Mars.

SpaceX benar-benar menjungkirbalikkan industri antariksa, lantaran mampu bergerak cepat, dan terkadang melakukan uji coba yang mampu meresakan pejabat industri tradisional.

Ketika Musk pertama kali mendirikan perusahaan tersebut, ia tidak menyangka SpaceX akan sukses.

Baca juga: Pemerintah Bantah Tawarkan Biak sebagai Landasan Peluncuran Roket SpaceX

Di tahun 2008, setelah tiga kali melakukan uji coba terbang dari roket Falcon 1 mereka gagal untuk mencapai orbit, Musk bahkan sempat kehabisan dana.

Namun demikian, uji coba berikutnya sukses. NASA pun memberi penghargaan kepada SpaceX kontrak agar mereka bisa terus mengudara.

Sejak saat itu, SpaceX telah mengirimkan kargo dan persediaan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com