Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Tambak Udang di Bangka Menggeliat, Permintaan Listrik Ikut Melonjak

Kompas.com - 17/04/2021, 21:14 WIB
Heru Dahnur ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BANGKA, KOMPAS.com - Industri tambak udang di Kepulauan Bangka Belitung terus menggeliat di tengah pandemi Covid-19.

Pertumbuhan terlihat dari adanya permintaan tambah daya dan penyambungan baru energi listrik.

General Manager PLN Babel Amris Adnan mengatakan, baru-baru ini pihaknya memenuhi kebutuhan listrik untuk tujuh tambak udang di pulau Bangka dengan total daya sebesar 2,3 juta volt ampere (VA). 

Baca juga: Diskon Tarif Listrik Dipangkas, Ini Langkah PLN Agar Pelanggan Tidak Kaget

Tambang udang tersebut yakni PT Budidaya Tropisindo dengan daya 865 kVA, TU Feny Gunawan (197 kVA), PT Shrimpi Daya Lestari (197 kVA), TU Yayasan Mahad Islam (147 kVA), TU Khoirul Haq (197 kVA), CV Mavindo Karya Lestari (555 kVA), dan TU Hendri (197 kVA). 

"Tambak dilistriki dengan layanan premium silver. Mereka diberi fasilitas berupa pembangunan jaringan ekspres tegangan menengah," kata Amris kepada awak media, Jumat (16/4/2021).

Selain itu, terdapat sistem dua penyulang yang difungsikan untuk menyuplai listrik ke pelanggan, sehingga pelanggan tak perlu lagi mengeluarkan biaya genset dengan bahan bakar minyak yang lebih besar biayanya. 

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 459 pelanggan di Bangka Belitung dilayani dengan layanan premium, dengan 112 di antaranya untuk kebutuhan tambak udang. 

"Kami berterima kasih kepada para investor tambak udang yang sudah memercayakan listriknya ke PLN semoga produksinya semakin meningkat dengan penyambungan ini,” kata Amris.

Baca juga: Cara Mendapatkan Diskon Tarif Listrik 50 Persen April-Juni 2021

Amris mengungkapkan bahwa tambak udang adalah sektor yang mampu menyerap produksi energi di tengah pandemi. 

Penyambungan listrik ini menggambarkan adanya geliat ekonomi yang terus tumbuh dari hari ke hari di Bangka Belitung.

Tercatat demand listrik tertinggi di sistem Bangka mencapai 167 MW atau naik 4,3 persen dari demand rata-rata harian sebesar 160 MW. 

Untuk itu, sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan listrik pada beberapa tahun ke depan, PLN mengupayakan percepatan pembangunan kabel laut tegangan tinggi yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dan pulau Bangka.

Kabel laut yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 ini akan ditarik dari Kabupten Banyu Asin, Sumatera Selatan ke Kabupaten Bangka Barat.

Baca juga: Cara Pasang Listrik Baru via PLN Mobile: Cukup Klik, Petugas Datang

Kabel laut tersebut akan terbentang sepanjang 36 Kms.

"Kami mohon dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat Bangka Belitung, agar pembangunan ini berjalan lancar, sehingga Bangka Belitung akan menjadi satu dengan Sumatera dalam satu sistem kelistrikan," ujar Amris.

Salah satu pemilik tambak udang, Martin mengungkapkan vitalnya pasokan listrik untuk kebutuhan industri tambak udang. 

"Kebetulan kami baru membuka delapan kolam tambak udang, maka kami percayakan listrik ke PLN. Sebab listrik ini yang utama dalam industri tambak udang, mulai dari kebutuhan pompa sedot air, reservoir, hingga kebutuhan kolam itu sendiri,” ucap Martin. 

Dengan dukungan dari PLN ini, Ia berharap produktivitas tambaknya meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. 

Baca juga: Siap-siap Tarif Listrik Naik, Ini Simulasi Tagihan Per Bulan

"Udang ini konsumsinya tinggi di negara-negara seperti Amerika, Australia, Jepang, China. Ke depan kami berharap produktivitas dapat meningkat sehingga bisa menambah kapasitas kolam, target kami 40 kolam," pungkas Martin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com